Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Pakai Pestisida, Ini Cara Tepat Menangani Kutu Rambut

KOMPAS.com -- Beberapa hari yang lalu, dua anak di Boyolali, Jawa Tengah, dikabarkan tewas setelah menggunakan pestisida pembasmi hama tanaman untuk menangani kutu rambut. Selain kedua anak dan orangtuanya, mungkin masih banyak orang Indonesia yang tidak mengetahui cara menangani kutu rambut yang benar.

Dilansir dari WebMD dan artikel Healthline yang diulas oleh dokter Steven Kim, MD, kutu adalah serangga kecil yang hidup pada manusia dan memakan darah.

Walaupun tidak melompat atau terbang, kutu dapat dengan mudah disebarkan melalui kontak dekat dan berbagi benda-benda personal, seperti sisir, jepit rambut, headphone, dan topi, dengan orang yang terinfeksi kutu. Serangga ini juga dapat hidup untuk waktu yang lama di dalam perabotan yang berkain, handuk, alas tempat tidur, dan pakaian.

Selain itu, menurut Dr Abraham Arimuko, SPKK, MARS, kurang menjaga kebersihan dapat menjadi faktor penyebab kutu.

Oleh karena itu, populasi yang paling berisiko terinfeksi kutu adalah anak-anak sekolah playgroup, TK, dan SD. Mereka biasanya bermain dengan kontak dekat dan berbagi benda-benda yang menyentuh kepala mereka. Keluarga dari anak-anak di usia sekolah muda dan orang-orang yang bekerja di playgroup, TK, dan SD juga memiliki risiko tinggi.

Ketika pertama kali terkena kutu rambut, seseorang mungkin tidak akan merasakan apa-apa. Rasa gatal pada kulit kepala biasanya baru mulai berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah kutu menyebar. Rasa gatal ini biasanya juga dibarengi oleh perasaan adanya sesuatu yang berjalan-jalan di kulit kepala dan luka akibat menggaruk kulit kepala.

Jangan menggaruk kepala ketika kutu menyerang. Goresan kuku dapat melukai kulit dan menyebabkan infeksi lebih lanjut. Dalam kasus kutu rambut yang lebih parah, rambut bahkan bisa rontok dan area kulit yang terinfeksi oleh kutu bisa berwarna gelap.

Untuk memastikan bila Anda telah terinfeksi kutu rambut atau tidak, WebMD menyarankan untuk mengunjungi dokter. Dokter biasanya akan menyisir rambut menggunakan sisir bergigi rapat atau mencari kutu dan telurnya melalui mikroskop. Kutu biasanya berwarna terang, sedangkan telurnya berwarna gelap dan sulit dilepaskan dari rambut.

Pengobatan

Sayangnya, kutu tidak bisa sembuh dengan sendirinya. Penderita kutu harus secara proaktif menanganinya sejak gejala pertama.

Kutu rambut dapat dibunuh menggunakan obat khusus yang diaplikasikan pada kulit kepala. Terkadang, obat ini dibarengi oleh pil yang dapat dikonsumsi secara oral. Namun, cara paling umum adalah dengan menggunakan krim, losion, atau sampo khusus yang ditujukan untuk mengobati kutu.

Dalam beberapa kasus, pengobatan harus diulang untuk kedua kalinya agar semua telur dapat dipastikan telah mati.

Namun, bila Anda tidak ingin menjalani pengobatan, solusi lain yang diusulkan oleh Dr Abraham adalah menggunakan minyak kelapa atau sampo dan kondisioner. Setelah itu, lakukan sisir serit secara rutin beberapa kali.

Penanganan ini tidak hanya perlu dilakukan oleh penderita kutu saja, tetapi juga anggota keluarga atau siapa pun yang sering melakukan kontak dekat dengan penderita. Terutama bagi orang yang berbagi tempat tidur dengan penderita, pengobatan harus dilakukan walaupun gejala belum atau tidak muncul.

Pada beberapa orang, rasa gatal dapat berlanjut hingga tujuh atau sepuluh hari sejak semua kutu dan telurnya dibunuh. Untuk mengurangi rasa gatal, penderita dapat menggunakan krim steroid atau losion calamine.

Untuk gatal-gatal yang lebih parah, penderita mungkin membutuhkan obat antihistamine atau krim cortisteroid yang lebih kuat. Akan tetapi, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memberikannya kepada anak-anak.

Setelah menyelesaikan rangkaian pengobatan pertama sesuai dengan ketentuan, anak-anak dapat kembali di sekolah. Healthwise menyarankan kepada orangtua dan guru untuk menjaga kerahasiaan siswa yang terkena kutu rambut agar anak tersebut tidak merasa malu.

Jangan lupa juga untuk melakukan eliminasi kutu dari rumah. Anda tidak perlu menyemprotkan pestisida di dalam rumah karena kutu tidak bisa hidup selama beberapa hari di luar kulit kepala. Sebaliknya, ini yang perlu Anda lakukan:

1. Cuci pakaian dan alas tempat tidur menggunakan air bersuhu 55 derajat celcius atau lebih.

2. Segel pakaian, alas tempat tidur dan boneka di dalam kantung plastik selama dua minggu

3. Rendam sisir dan aksesori rambut di dalam air bersuhu 55 derajat celcius atau lebih selama lima hingga 10 menit

4. Gunakan penyedot debu untuk membersihkan lantai dan furnitur yang berkain

https://sains.kompas.com/read/2017/08/30/210500623/jangan-pakai-pestisida-ini-cara-tepat-menangani-kutu-rambut

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Apakah Efek Sering Menggigit Kuku?

Apakah Efek Sering Menggigit Kuku?

Oh Begitu
Mengapa Ular Berganti Kulit?

Mengapa Ular Berganti Kulit?

Oh Begitu
Apakah Fungsi Kumis pada Gajah?

Apakah Fungsi Kumis pada Gajah?

Oh Begitu
Benarkah Bulu yang Dicukur Akan Tumbuh Lebih Cepat dan Lebat?

Benarkah Bulu yang Dicukur Akan Tumbuh Lebih Cepat dan Lebat?

Oh Begitu
7 Hewan Penghuni Amazon, Ada Ular Besar dan Burung Warna-warni

7 Hewan Penghuni Amazon, Ada Ular Besar dan Burung Warna-warni

Oh Begitu
Mengenal Obesitas yang Bisa Sebabkan Banyak Penyakit

Mengenal Obesitas yang Bisa Sebabkan Banyak Penyakit

Kita
10 Negara Terpanas di Dunia Versi World Atlas

10 Negara Terpanas di Dunia Versi World Atlas

Fenomena
Apakah Mikropenis Dapat Diobati?

Apakah Mikropenis Dapat Diobati?

Oh Begitu
Benarkah Kantong Teh Bermanfaat untuk Mata?

Benarkah Kantong Teh Bermanfaat untuk Mata?

Oh Begitu
Paus Fransiskus Jalani Operasi Hernia, Kondisi Apa Itu?

Paus Fransiskus Jalani Operasi Hernia, Kondisi Apa Itu?

Oh Begitu
Gurita Ternyata Mampu Mengatur Ulang Otak untuk Beradaptasi

Gurita Ternyata Mampu Mengatur Ulang Otak untuk Beradaptasi

Fenomena
Seperti Apa Buaya Terbesar di Dunia yang Hidup di Penangkaran?

Seperti Apa Buaya Terbesar di Dunia yang Hidup di Penangkaran?

Oh Begitu
Berapa Banyak Samudra yang Ada di Bumi?

Berapa Banyak Samudra yang Ada di Bumi?

Fenomena
Suhu Lautan Bumi Catat Rekor Paling Hangat

Suhu Lautan Bumi Catat Rekor Paling Hangat

Fenomena
Gajah di Kebun Binatang Ternyata Juga Menikmati Kehadiran Pengunjung

Gajah di Kebun Binatang Ternyata Juga Menikmati Kehadiran Pengunjung

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke