Surat Penting Alan Turing Ditemukan, Ada Tulisan, "Saya Benci Amerika"

Dokumen berupa 148 surat tersebut ditemukan di belakang lemari arsip lama di Universitas Manchester, terbungkus map kertas. Universitas Manchester adalah tempat Turing berkarya sebagai Direktur Laboratorium Komputasi.

"Ketika saya pertama kali menemukannya, saya pada mulanya berpikir, 'itu tidak mungkin', tapi sebuah inspeksi cepat menunjukkannya," kata insinyur komputer Jim Miles dari Fakultas Ilmu Komputer seperti dikutip dari Science Alert pada Senin (28/8/2017).

"Saya tercengang surat itu sampai saat ini masih tersembunyi dalam penglihatan begitu lama. Tak seorang pun yang sekarang bekerja di Fakultas atau di universitas tahu bahwa surat itu memang ada."

Apa isi dokumen tersebut? Miles menuturkan, dokumen itu merupakan kumpulan surat itu tercatat dari awal tahun 1949 hingga kematian Turing pada Juni 1954. Jangan berharap ada keterangan soal pemecahan Enigma.

"Hanya ada sedikit korespondensi pribadi, tidak ada surat dari anggota keluarganya. Tapi ini masih memberi kita wawasan menarik tentang praktik kerja dan kehidupan akademiknya saat di Universitas Manchester," kata arsiparis James Peters yang milah dokumen tersebut.

Dalam kumpulan surat itu, terdapat surat dari kolega dan mahasiswanya, komentar atas karya Turing, pembahasan komputasi dan matematika, permintaan saran, permintaan menjadi pembicara, dan surat dari Direktur Badan Intelijen Britania Raya (GCHQ).

Salah satu yang menarik mungkin adalah korespondensinya dengan fisikawan Donal Mackay dari King's College London. Mackay bertanya apakah akan menghadiri konferensi cybernetic di Amerika Serikat pada tahun 1953.

Jawaban Turing pun singkat. Meski konferensi itu menarik perhatiannya, namun ia tak bermina menghadiri undangan itu. "Saya tidak suka perjalanan, dan saya membenci Amerika," tulisnya dalam surat itu.

Secara umum, penemuan surat ini penting bagi para sejarawan. "Karena hanya ada sedikit arsip aktual pada periode hidupnya ini, ini adalah temuan yang sangat penting dalam konteks itu," kata Peters.