Dalam pembukaan perayaan Hari kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) pada Kamis (10/8/2017), di Makassar, Kalla mengapresiasi langkah yang telah dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Pada saat yang sama, Kalla mengungkapkan bahwa langkah KKP perlu dibarengi dengan kemauan para ilmuwan dalam pembangunan maritim sehingga bisa membuahkan hasil.
"Bu Susi sudah membakar (merujuk pada upaya pembakaran kapal nelayan asing tanpa izin), saatnya kita sekarang membangun," kata kalla.
Kalla mengutarakan, setelah 72 tahun merdeka, Indonesia seharusnya sudah menjadi bangsa yang sejahtera. Tetapi, kenyataan berkata lain.
Ia menuturkan, Indonesia justru masih berkutat dengan pemenuhan kebutuhan mendasar, seperti pencukupan kebutuhan garam yang ramai dibicarakan belakangan.
Ribut-ribut soal garam, katanya, merupakan salah satu bukti bahwa Indonesia belum layak disebut sebagai negara maju.
"Orang miskin kan konsumsi garamnya tinggi. kalau makan ikan, yang dimakan ikan asin," ujarnya dalam acara yang juga dihadiri BJ Habibie, Menko PMK Puan Maharani, dan Menristekdikti Moh Nasir.
Terkait dengan hal itu, Kalla menyentil kalangan akademisi dan peneliti untuk ikut menyelesaikan masalah kebutuhan dasar dengan teknologi.
"Apa gunanya kita punya banyak universitas dan lembaga penelitian," katanya. "Ayolah para insinyur bangkit demi menyelamatkan bangsa."
Ia mengungkapkan, lembaga penelitian seperti Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) seharusnya bisa berperan menyelesaikan masalah garam.
Hakteknas diperingati setiap 10 Agustus, mengenang momen terbang perdananya pesawat N-250 karya BJ Habibie pada 1995.
Perayaan Hakteknas kali ini merupakan yang ke-22. Tema yang diambil adalah "Pembangunan Maritim Berbasis Pengetahuan".
"Pemilihan tema ini adalah upaya mendorong terwujudnya visi pembangunan poros maritim dunia yang dicanangkan presiden," kata Menristek Moh Nasir.
Perayaan kali ini dipusatkan di Makassar karena dianggap sebagai kota dengan garis pantai terpanjang dan pelabuhan paling dinamis di Indonesia Timur.
https://sains.kompas.com/read/2017/08/10/145552023/jk--bu-susi-sudah-membakar-saatnya-kita-membangun