KOMPAS.com – Pernahkah Anda bertanya-tanya, mengapa tidak ada hiu putih di dalam akuarium? Padahal, ukuran jelas bukan masalah bila kita melihat para paus pembunuh yang sudah menghuni akuarium dan taman air sejak tahun 1960-an.
Sebenarnya, manusia sudah berkali-kali berusaha untuk membawa hiu putih lebih dekat ke masyarakat. Kali pertama dilakukan pada tahun 1950-an oleh Marineland of the Pacific, California, AS, hiu malang tersebut mati dalam waktu sehari.
SeaWorld, California, juga telah berkali-kali mencoba pada tahun 1970-an,1980-an, dan 1990-an, tetapi semua berakhir dengan sang hiu mati atau dilepaskan kembali ke alam liar karena tidak mau makan.
Faktanya, Monterey Bay Aquarium menjadi satu-satunya tempat penangkaran yang mampu menjaga hiunya tetap hidup selama lebih dari 16 hari. Terjadi pada tahun 2004, hiu-hiu di akuarium tersebut sempat hidup selama beberapa bulan sebelum akhirnya mati.
Percobaan terakhir untuk menyimpan hiu putih yang dilakukan oleh Okinawa Chiraumi Aquarium jugq berakhir dalam waktu tiga hari pada tahun yang sama.
Jadi, mengapa hewan tangguh ini selalu mati ketika disimpan dalam penangkaran?
Dilaporkan oleh Tom Hale dari IFLScience, masalah terbesar adalah pola makan. Hiu putih adalah predator sejati. Di alam liar pun, hiu-hiu ini lebih memilih kelaparan daripada harus memakan bangkai. Akan tetapi, hal ini tentunya tidak dapat dilakukan oleh akuarium karena keterbatasan ekonomi.
Hiu putih juga harus selalu berenang ke depan agar insang mereka bisa menyerap oksigen, dan biasanya menempuh perjalanan jauh di alam. Seekor hiu putih betina bernama Nicole pernah didokumentasikan berenang dari Afrika menuju Australia dan kembali lagi dalam waktu sembilan bulan.
Jika ingin hewan yang ukurannya mencapai enam meter ini bernapas lega di penangkaran, tentu ukuran akuariumnya tidak akan masuk akal dan anggaran pengelola.
Selain soal makanan dan keleluasaan akuarium, teori lainnya berkata bahwa lingkungan buatan seperti tangki kaca yang selama ini digunakan akan mengganggu reseptor listrik dari hiu putih.
Menggunakan reseptor tersebut, hiu putih liar mendeteksi gerakan dan perubahan di lingkungannya. Namun, dalam sebuah tangki kaca, reseptor hiu putih bisa menerima kelebihan stimuli akibat dinding kaca dan peralatan elektronik di sekitarnya.
Dengan adanya masalah-masalah di atas dan kematian tragis para hiu-hiu putih di penangkaran, tidak heran bila usaha untuk menyimpan hiu putih dalam akuarium sejak tahun 1990-an selalu dihujani protes dan kritik dari para pakar.
https://sains.kompas.com/read/2017/08/09/160700423/anda-tidak-akan-pernah-melihat-hiu-putih-di-akuarium-ini-sebabnya