KOMPAS.com -- Dalam sejarah, tidak ada dokter lain yang lebih terkenal daripada Hippokrates. Hingga saat ini, sumpahnya untuk selalu mematuhi etika kedokteran masih relevan dan diakui oleh para mahasiswa kedokteran.
Padahal, catatan kehidupan Hippokrates penuh dengan lubang. Sumpahnya yang tersohor juga diperdebatkan, benarkan Hippokrates yang menulisnya atau sang "Bapak Kedokteran Barat" sekadar mencantumkan namanya?
Namun, tampaknya kemampuan Hippokrates semakin terbukti. Diumumkan oleh pemerintah Mesir dan Yunani, sebuah manuskrip yang ditemukan di biara St Catherine di Sinai Selatan, sebuah wilayah terpencil di semenanjung timur laut Mesir, dipercaya sebagai hasil karyanya.
Menurut para peneliti dari Early Manuscript Electronic Library (EMEL) yang mempelajarinya, manuskrip tersebut berisi resep medis milik Hippokrates dan tiga resep bergambar herbal yang dibuat oleh juru tulis anonim.
Manuskrip tersebut juga merupakan bagian dari Palimpsest Sinai yang terkemuka. Dibuat dari kulit yang pada masa itu sangat mahal dan berharga, palimpsest ini telah digunakan berulang-ulang.
Lapisan kedua dari manuskrip Alkitab yang disebut sebagai "manuskrip Sinai" juga telah menimpa tulisan aslinya sehingga para peneliti pun harus menggunakan spectral imaging untuk menemukan resep Hippokrates yang berada di bawahnya.
Dikutip dari National Geographic 11 Juli 2017, Michael Phelps, seorang peneliti EMEL, mengatakan kepada koran Mesir Asharq Al-Aswat, manuskrip yang berisi tiga tulisan medis ini akan didaftarkan sebagai salah satu manuskrip tertua dan terpenting di dunia.
https://sains.kompas.com/read/2017/07/14/091100223/manuskrip-bapak-kedokteran-barat-ditemukan-di-biara-terpencil-mesir