Rahasia Seks Kecoa Terungkap, Ternyata Bisa Bertelur Tanpa Pejantan

Kompas.com - 03/04/2017, 20:13 WIB
Monika Novena

Penulis

KOMPAS.com - Fakta unik tentang seks dan reproduksi kecoa terungkap. Di luar dugaan kita, ternyata kecoa betina mampu bereproduksi tanpa memerlukan kehadiran kecoa jantan, jika terpaksa.

Fakta itu terkuak berkat hasil penelitian ilmuwan Universitas Hokkaido di Jepang pada 15 kecoa Amerika betina (Periplaneta americana).

Selama tiga tahun, kecoa itu ditempatkan dalam satu tempat. Hasilnya seluruh kecoa betina bisa berkembang biak dan menghasilkan koloni yang keseluruhannya adalah betina.

Jenis reproduksi kecoa itu dikatakan partenogenesis. Telur yang menetas merupakan keturunan yang berkembang dari telur ibu sendiri sehingga selalu betina.

Peristiwa itu dipicu kurangnya jumlah jantan. Populasi jantan biasanya terbatas sebab kecoa jantan memiliki ketahanan hidup rendah.

Menurut riset yang dipublikasikan di jurnal Zoological Letters itu, kecoa perempuan mampu memperhitungkan kemungkinan untuk menemukan pasangan di populasi tertentu.

Baca Juga: "Froggy Style", Gaya Seks Aneh Katak Bombay Terungkap

 

Percobaan dilakukan dengan cara menempatkan kecoa betina pada berbagai macam situasi yang berbeda-beda. Mereka ditempatkan dengan jantan, jantan yang sudah disterilkan, sendirian dan ditempatkan dengan betina lainnya.

Para peneliti kemudian menghitung jumlah telur yang dihasilkan dari masing-masing kondisi serta berapa lama waktu yang dibutuhkan bagi kecoa betina untuk bertelur.

Peneliti menemukan, jika terus sendiri kecoa yang belum pernah kawin akan bertelur secara aseksual rata-rata setelah 13 hari.

Namun kecoa betina yang disimpan dalam satu tempat dengan kelompok kecoa betina lain akan melakukan partogenesis secara signifikan. Mereka akan bertelur rata-rata dalam 10 hari.

Sementara kecoa betina yang ditempatkan dengan kecoa jantan yang telah disteril ternyata menunda proses bertelur dibandingkan jika mereka ditempatkan dalam wadah berisi kecoa betina.

Peneliti percaya bahwa betina melakukan sinkronisasi partenogenesis untuk memaksimalkan jumlah keturunan yang bertahan hidup.

"Partogenesis dapat menjadi strategi yang berguna untuk menghasilkan sejumlah keturunan berkelamin betina dengan cepat serta segera menjajah habitat baru," tulis peneliti dalam jurnal ilmiah yang terbit 13 Maret yang lalu seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (27/3/2017).

Baca Juga: Rayap Ungkap Petunjuk tentang Manfaat Homoseksualitas dalam Evolusi

 

Fakta unik lain yang ditemukan, tak seperti kecoa jantan yang gemar berkelahi jika ditempatkan dalam ruang yang sama, kecoa betina ternyata lebih suka bekerjasama.

Kecoa betina memiliki perilaku kebersamaan dan menyelaraskan siklus reproduksi yang memungkinkan memproduksi lebih banyak telur-telur kecoa. Peneliti percaya, perilaku ini merupakan contoh primitif kerjasama perempuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau