Pertanyaan ini masih menjadi PR para astronom. Tidak mudah untuk menjawabnya karena sampai saat ini, cuma ada satu planet yang bisa mendukung kehidupan, Bumi.
Karena itulah, pencarian planet yang bisa mendukung kehidupan selalu mengacu pada Bumi. Air berwujud cair menjadi faktor utama pendukung kehidupan. Itulah yang dicari.
Planet yang berpotensi memiliki air dalam wujud cair menjadi target karena pada planet seperti inilah kehidupan diperkirakan bisa tumbuh dan berkembang.
Pencarian pun dilakukan pada daerah laik huni bintang. Area di mana temperaturnya cukup hangat sehingga air di area tersebut bisa tetap dalam wujud cair di permukaan planet.
Namun, kondisi keseluruhan sebuah planet bisa dikatakan planet laik huni masih belum bisa diketahui dengan pasti.
Apakah hanya dengan keberadaan air berwujud cair maka sebuah planet pasti bisa mendukung tumbuh kembangnya kehidupan ataukah ada syarat lain yang harus dipenuhi?
Latar belakang untuk mengetahui syarat bagi sebuah planet laik huni juga dipicu oleh semakin banyaknya planet di bintang lain yang ditemukan.
Saat ini tercatat sudah lebih dari 1.000 eksoplanet (planet di luar Tata surya) yang ditemukan dan jejak penemuan planet di area laik huni bintang juga semakin banyak.
Tercatat, ada 26 kandidat planet laik huni dengan 9 planet yang sudah dikonfirmasi keberadaannya. Di masa depan tentu akan semakin banyak kandidat planet laik huni yang ditemukan.
Pertanyaannya, pada planet manakah para ahli astrobiologi harus memfokuskan diri untuk meneliti planet yang benar-benar bisa menjadi tempat yang nyaman bagi evolusi kehidupan?
Yann Alibert dari Physikalisches Institut & Center for Space and Habitability, Universitaet Bern, Swiss, menyatakan bahwa radius sebuah planet memiliki peran penting dalam mendukung kehidupan di planet laik huni.
Untuk itu, ia kemudian melakukan penelitian untuk menemukan kondisi yang pas untuk sebuah planet menjadi planet laik huni.
Dalam penelitian ini, Alibert mencari tahu radius maksimum bagi sebuah planet untuk memiliki permukaan air berwujud cair dan tidak memiliki lapisan es di lautannya.
Hasilnya? Analisis Alibert menunjukkan kalau eksoplanet dengan lautan tidak akan bisa mendukung kehidupan jika ukurannya terlalu besar sehingga meskipun planet-planet besar memiliki air, kehidupan tidak akan dapat berevolusi di dalamnya.