Hasil studi yang dirilis pada Senin (4/11/2013) tersebut didapatkan dari analisis data wahana antariksa Kepler milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang kini pensiun.
Hasil studi ini memperkuat penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa Bimasakti merupakan rumah dari 10 miliar planet layak huni.
Jumlah planet layak huni sendiri terus bertambah secara eksponensial bila planet-planet yang mengelilingi bintang katai merah, bintang paling umum di Bimasakti, juga ikut diperhitungkan.
"Planet sepertinya menjadi umum daripada sebuah pengecualian," kata Erik Petigura, pimpinan studi dan mahasiswa pascasarjana University of California, Berkeley, seperti dikutip Reuters, Senin.
Petigura memanfaatkan sebuah perangkat lunak untuk menganalisis data Kepler. Ia menemukan ada 10 planet dengan ukuran satu hingga dua kali Bumi mengelilingi bintang pada jarak yang tepat untuk keberadaan air cair.
Kepler sendiri mendeteksi keberadaan planet dengan metode transit, melihat kedipan cahaya bintang saat sebuah planet melintas di mukanya.
Ekstrapolasi yang dilakukan oleh Petigura berdasarkan observasi Kepler selama 34 bulan menemukan, 22 persen dari 50 miliar bintang serupa Matahari di Bimasakti diperkirakan memiliki planet seukuran Bumi yang memiliki air cair.
Kepler telah menemukan 3.538 kandidat planet, di mana 647 di antaranya seukuran Bumi. Dari 3.538 kandidat planet, 104 di antaranya kemungkinan memiliki air. Hasil studi dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.