Meteorit yang jatuh di Bumi umumnya berasal dari daerah antara orbit Mars dan Jupiter. Berdasarkan teori bahwa kehidupan di Bumi dipicu oleh material kiriman dari luar angkasa, diyakini bahwa meteorit yang jatuh di Bumi memiliki material organik pemantik kehidupan.
Sandra Pizarello, seorang pakar biokimia dari Arizona State University di Tempe, menganalisis kandungan kimia meteorit di California tersebut. Ia menggunakan pelarut khusus yang mampu melarutkan senyawa organik yang terkandung dalam meteorit.
Hasil proses ekstraksi awalnya menunjukkan bahwa meteorit Sutter's Mill itu memiliki lebih sedikit material organik. "Anda mungkin mengatakan bahwa ini mengecewakan," kata Pizarello seperti dikutip Space.com, Senin (9/9/2013).
Namun, saat Pizarello mencoba melarutkan senyawa organik dalam meteorit dalam kondisi menyerupai di ventilasi hidrotermal Bumi, kondisi Bumi yang serupa dengan saat pertama kehidupan muncul, material organik yang dikeluarkan oleh meteorit itu lebih banyak.
Pizarello menemukan material organik di meteorit yang belum pernah terdeteksi sebelumnya. Material itu langka. Dalam publikasi di Space.com, tidak dinyatakan nama dari material organik yang dimaksud oleh hail penelitian ini.
Berdasarkan temuan ini, Pizarello menduga bahwa jumlah material organik di meteorit jauh lebih banyak dari yang diduga ilmuwan selama ini. Hasil penelitian dipublikasikan di Proceedings of the Royal Academy of Sciences, Senin kemarin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.