KOMPAS.com - Astronom menemukan adanya bulan baru yang mengorbit planet Neptunus lewat analisis citra yang dipotret oleh teleskop antariksa Hubble. Baru di sini berarti baru saja ditemukan.
Bulan baru ini mengorbit Neptunus selama 23 jam. Astronom mengatakan, bulan ini 1.000 kali lebih redup dari bintang paling redup yang bisa dilihat dengan mata telanjang.
Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan penemuan tersebut pada Senin (15/7/2013).
Berukuran sekitar 19,2 kilometer, bulan tersebut mengorbit Neptunus pada jarak 104.640 kilometer.
Astronom Mark Showalter bersama tim SETI Institute di Mountain View, California, sedang mencari citra hasil jepretan teleskop Hubble untuk mencari bulan yang berada di dalam cincin es di Neptunus sebelum memutuskan untuk menganalisis area langit yang lebih luas.
"Kami sudah memroses data selama beberapa lama dan waktu sedang pusing saya mengatakan, 'OK, ayo lihat lebih luas lagi," ungkap Showalter kepada Reuters, Senin.
"Saya mengubah programnya sehingga tak cuma memroses data di luar sistem cincin tetapi juga seluruhnya, lalu saya meninggalkan komputer, menunggu selama satu jam sementara program memrosesnya. Ketika saya kembali, saya melihat gambar dan menyadari ada titik tambahan yang tak seharusnya ada," jelas Showalter.
Analisis lebih lanjut mengonfirmasi bahwa titik tambahan itu adalah bulan ke 14 Neptunus.
Sementara ini, bulan yang baru saja ditemukan itu disebut S/2004 N 1. Proposal penamaan bulan tersebut tengah diajukan kepada International Astronomical Union (IAU), organisasi yang punya kewenangan menamai benda langit.
Neptunus sebelumnya telah memiliki 13 bulan. Bulan Neptunus yang pertama ditemukan adalah Triton, ditemukan pada tahun 1846. Bulan ini sekaligus merupakan bulan terbesar Neptunus, ditemukan sehari setelah planet itu ditemukan.
Penelitian selanjutnya berhasil menemukan beberapa bulan Neptunus seperti Proteus, Naiad, Thalassa, Despina, Galatea, Larissa, serta banyak lainnya.
Bulan baru Neptunus ini terletak di antara Proteus dan Larissa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.