Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melangkah Pasti untuk Sesuatu yang Berbeda

Kompas.com - 31/07/2009, 09:06 WIB

KOMPAS.com — Denmark hanyalah negara kecil. Jumlah penduduknya pun tak mampu menyamai Jakarta yang jumlah warganya kini mencapai sekitar 10 juta.

Dengan luas wilayah sekitar 43.100 kilometer persegi dan jumlah penduduk sekitar 5,475 juta orang, Denmark menjadi sebuah negara yang sering terlewatkan dalam pembicaraan global untuk berbagai hal. Sebagai anggota Uni Eropa, sosok Denmark sering ”tertelan” oleh kebesaran Inggris, Jerman, atau Swiss.

Negara yang sering disebut sebagai negeri dongeng itu, karena khazanah dongengnya yang luas dengan kehadiran Hans Christian Andersen, sejak tahun 1970-an dengan berani mencanangkan diri untuk meninggalkan ketergantungannya pada minyak.

Perkembangan selanjutnya, ketika isu pemanasan global menjadi tantangan utama dunia, kebijakan itu hanya mengubah terminologinya, yakni Denmark ingin memimpin lepas dari ketergantungan pada bahan bakar fosil, penyebab pemanasan global yang memicu terjadinya perubahan iklim.

Denmark kemudian menunjukkan kepada dunia bahwa dengan kebijakan yang konsisten dan dijalankan terus-menerus, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan ternyata menjadi mungkin.

Saat ini justru banyak negara besar, negara-negara yang dianggap sebagai pemimpin atau pelopor dunia, enggan mengambil kebijakan seperti yang dilakukan Denmark. Padahal, kebijakan seperti itu yang saat ini amat dibutuhkan guna mendorong aksi dunia menghambat laju pemanasan global. Kini perundingan menjadi terhambat karena sejumlah pihak yang memiliki pengaruh, seperti Jepang, Australia, dan Kanada, justru enggan mengurangi emisinya karena khawatir pertumbuhan ekonominya terganggu.

Keputusan drastis

Dari awalnya sebagai negara yang tidak memiliki kementerian energi, Denmark yang hanya memiliki cadangan minyak di Greenland—semula masuk wilayah otoritas Denmark, tetapi 21 Juni Greenland telah merdeka—mengambil keputusan drastis dan berani dengan mengambil sejumlah langkah strategis. Berbasis kebijakan itu, Denmark kini menjadi produsen energi terbarukan terbesar di dunia.

Tidak banyak yang tahu bahwa sejak sekitar tiga dekade lalu Denmark telah melakukan langkah-langkah berani diawali dengan mengambil kebijakan penting pembangunan, terutama di sektor energi.

Langkah-langkah kebijakan tersebut meliputi penghematan energi, penggunaan energi terbarukan, penerapan pajak energi, pengembangan teknologi energi, serta penggunaan biofuel pada transportasi dari 5,75 persen pada tahun 2010 meningkat menjadi 10 persen pada tahun 2020 sejalan dengan target negara-negara Uni Eropa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com