Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Gerombolan Si Berat" Kehilangan Habitat

Kompas.com - 19/02/2009, 12:02 WIB

Sabtu (7/2) pukul 23.30, keluarga Teguh Saputra (38) tengah lelap di pondok di tengah kebun sawit milik Juachir di Desa Balai Makam, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau (140 km dari Pekanbaru). Tiba-tiba, pondok bergoyang keras seperti kena gempa. Dinding pondok yang terbuat dari kayu berlepasan. Dari dinding yang jebol muncul dua ekor gajah berukuran besar.

Istri Teguh, Susanti, dan tiga anaknya, Dede Karmansyah (6), Hari Mukti (4,5), dan Alan Ardiansyah (1,5), menjerit ketakutan. Teguh dan Susanti buru-buru menggendong ketiga anak serta berlari dari pondok.

Kedua gajah itu lantas mengambil makanan di dapur. Puluhan ekor gajah lain memakan tunas kelapa sawit di kebun.

Tidak jauh dari pondok ada dua pemuda yang sedang menjaga ekskavator untuk membuka kebun sawit. Saat diberi tahu Teguh tentang keberadaan gajah, mereka segera menghidupkan alat berat itu untuk menakut-nakuti gajah. Tak berapa lama kawanan gajah yang berjumlah tak kurang dari 30 ekor itu pergi beriringan menuju hutan yang berjarak sekitar dua kilometer dari kebun.

Senin (9/2) menjelang magrib, saat Kompas bertandang, pondok Teguh sudah berdiri meski masih miring. ”Tetangga bergotong royong untuk mendirikan kembali. Kami sudah menginap lagi di sini,” tutur Teguh sambil membuat api unggun di depan pondoknya agar gajah tidak datang lagi.

Teguh masih beruntung. Menurut Saragih (65), warga Desa Balai Makam, Ronald Silalahi (43), pada 19 Juli 2008, mati diinjak-injak gajah.

Silalahi bertani sayur di belakang perumahan Bukit Asri Tambusai III, Desa Balai Makam (10 km dari rumah Teguh).

Ceritanya, tanggal 18 Juli malam, kebun sayur Silalahi disatroni gajah dan hampir setengah tanaman sayurnya rusak. Keesokan harinya, kawanan gajah kembali datang. Silalahi langsung gelap mata. Dia membawa gergaji rantai untuk melawan kawanan gajah itu.

Saat gergaji dihidupkan, sebagian gajah takut dan menjauh. Namun, gajah yang paling besar justru mendekat. Naas, ketika Silalahi mundur, kakinya tersandung kayu dan terjatuh. Gajah besar itu pun langsung menginjak-injak tubuh Silalahi sampai remuk.

Akhir 2008, warga lain, Ruli Nasir, tewas diinjak gajah saat naik motor dan berjumpa kawanan gajah yang melintas jalan desa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com