WINA, RABU - Ancaman asteroid yang berpeluang menghantam Bumi seharusnya menjadi isu dunia dan tidak dianggap remeh. Asosiasi Penjelajah Antariksa Internasional (ASE) menyerukan kepada Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) agar mengembangkan berbagai strategi untuk menghadapi asteroid yang mengancam akan menghantam Bumi.
Dari 5.000 benda dekat Bumi yang sudah dikenal, dan 500.000 lainnya yang diperkirakan akan ditemukan dalam 15 tahun mendatang beberapa puluh di antaranya berisiko tinggi menghantam Bumi. Hal tersebut dikhawatirkan dapat menyebabkan kerusakan lokal atau regional.
Untuk menghadapi ancaman ini, asosiasi mengimbau kepada badan-badan PBB dan negara anggotanya agar mengembangkan kerangka kerja untuk saling bertukar informasi tentang berbagai asteroid yang berbahaya. Selain itu tentu saja mekanisme pengambilan keputusan untuk menghancurkan atau membelokkan lintasan asteroid-asteroid tersebut.
"Kemampuan teknikal untuk mencegah benturan semacam ini dengan Bumi sudah tersedia," tulis ASE, yang anggotanya terdiri atas 320 orang yang telah pergi ke angkasa luar, dalam sebuah laporan yang disampaikan di Wina, Selasa (25/11). Sejumlah opsi sedang dikaji, antara lain menghancurkan sebuah asteroid dengan pesawat antariksa berukuran besar atau senjata nuklir, atau mengubah lintasannya dengan memanfaatkan kekuatan gravitasi dari pesawat yang melayang dekat asteroid.
ASE menyatakan struktur pengambilan keputusan hendaknya disusun segera, dengan keputusan akhir berada di tangan Dewan Keamanan PBB. Dampak terbesar dari benda antariksa dalam sejarah adalah kejadian di Tunguska pada 1908, dimana meteoroid membinasakan hutan Siberia seluas 2.000 kilometer persegi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.