Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG: Topan MITAG Picu Gelombang 4 Meter di Perairan Indonesia

Kompas.com - 02/10/2019, 13:08 WIB
Hana Nushratu,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi gelombang setinggi 1,25 hingga 4 meter yang berada di wilayah perairan Indonesia pada hari ini (2/10/2019).

Diperkirakan, munculnya gelombang dipicu oleh topan MITAG dengan tekanan sebesar 965 hPa di Perairan China.

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya dari Tenggara - Barat Daya dengan kecepatan 4 hingga 15 knot, sedangkan di wilayah selatan Indonesia dari Timur - Tenggara dengan kecepatan 4 hingga 20 Knot.

Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan Pulau Enggano (Sumatera), Selat Sunda bagian selatan, Perairan Selatan Banten hingga Jawa Barat, Perairan Selatan Kalimantan, Selat Makassar bagian selatan, Perairan timur Sulawesi Selatan, Teluk Bone bagian selatan Laut Flores bagian timur, Perairan Yos Sudarso hingga Merauke.

Baca juga: BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia Diprediksi Hujan, Berikut Daftarnya

Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.

BMKG juga memprediksi gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di beberapa wilayah di Indonesia. Gelombang tersebut dikategorikan BMKG berukuran sedang. Wilayah tersebut meliputi:
• Sumatera: Perairan Utara Sabang, Perairan Sabang Banda Aceh, Perairan Barat Aceh, Perairan Pulau Simeulue hingga Kep. Mentawai, Perairan Pesisir Bengkulu Hingga Barat Lampung.
• Jawa: Selat Sunda Bagian Selatan, Samudera Hindia Barat Aceh hingga Nias, Perairan Selatan Jawa Barat hingga P. Sumba, Laut Jawa.
• Bali dan Nusa Tenggara: Selat Bali - Selat Lombok - Selat Alas Bagian Selatan, Selat Sumba Bagian Barat, Laut Sawu, Perairan Selatan Sawu - Rotte, Samudera Hindia Selatan Bali Hingga NTT.
• Sulawesi: Selat Karimata Bagian Selatan, Perairan Kotabaru, Selat Makassar Bagian Selatan, Teluk Bone Bagian Selatan
• Maluku dan Papua: Laut Banda, Perairan Selatan Kepulauan Kei - Kepulauan Aru, Perairan Selatan Kepulauan Tanimbar, Laut Arafuru.

Sedangkan, pada kategori gelombang tinggi, yakni 2,5 hingga 4 meter, berada pada sebagian besar pulau Sumatra dan Jawa bagian Barat. Wilayah-wilayah tersebut adalah Perairan Pulau Enggano, Samudera Hindia Barat hingga Lampung, Samudera Hindia Selatan Jawa, Perairan Selatan Banten.

Selain itu, BMKG juga mengimbau kepada seluruh masyarakat pesisir terutama pada aspek pelayaran untuk berhati-hati. Oleh karena itu, dikategorikan juga kapal atau kendaraan laut yang diperbolehkan berlayar berdasarkan kecepatan angin dan gelombangnya.
• Perahu Nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m)
• Kapal Tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m)
• Kapal Ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m)
• Kapal berukuran besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Fenomena Unik: Tonggeret Mulai Menyanyi Saat Cahaya Fajar Muncul
Fenomena Unik: Tonggeret Mulai Menyanyi Saat Cahaya Fajar Muncul
Oh Begitu
Lubang Hitam Tertua Ditemukan, Ukurannya 300 Juta Kali Matahari
Lubang Hitam Tertua Ditemukan, Ukurannya 300 Juta Kali Matahari
Fenomena
Hari Kucing Sedunia: Bahaya Melepas Kucing Menjadi Liar
Hari Kucing Sedunia: Bahaya Melepas Kucing Menjadi Liar
Oh Begitu
Ubi Bikin Kentut? Ini Penjelasan Ilmiahnya dan Siapa Saja yang Perlu Waspada
Ubi Bikin Kentut? Ini Penjelasan Ilmiahnya dan Siapa Saja yang Perlu Waspada
Oh Begitu
Bentuk Kepala Anjing Ternyata Memengaruhi Kepribadiannya
Bentuk Kepala Anjing Ternyata Memengaruhi Kepribadiannya
Oh Begitu
Jejak Tsunami Raksasa di Selatan Jawa: Potensi Ancaman di Masa Depan
Jejak Tsunami Raksasa di Selatan Jawa: Potensi Ancaman di Masa Depan
Fenomena
Mengapa Pria Lebih Cepat Berlari Dibanding Perempuan? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Mengapa Pria Lebih Cepat Berlari Dibanding Perempuan? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Oh Begitu
Misteri Jejak “Hobbit” Purba di Sulawesi: Siapa Pembuat Alat Batu Berusia 1,4 Juta Tahun?
Misteri Jejak “Hobbit” Purba di Sulawesi: Siapa Pembuat Alat Batu Berusia 1,4 Juta Tahun?
Kita
Manfaat Peluk Pohon dalam Forest Bathing: Redakan Stres dan Pulihkan Jiwa
Manfaat Peluk Pohon dalam Forest Bathing: Redakan Stres dan Pulihkan Jiwa
Kita
Bersepeda Pangkas Risiko Kanker dan Penyakit Jantung hingga 50 Persen
Bersepeda Pangkas Risiko Kanker dan Penyakit Jantung hingga 50 Persen
Kita
Susu Kecoa, Superfood Masa Depan yang Mengalahkan Susu Sapi?
Susu Kecoa, Superfood Masa Depan yang Mengalahkan Susu Sapi?
Fenomena
Aroma Surga dari Tanah Tandus: Mengapa Kemenyan dan Mawar Lebih Wangi di Lingkungan Ekstrem?
Aroma Surga dari Tanah Tandus: Mengapa Kemenyan dan Mawar Lebih Wangi di Lingkungan Ekstrem?
Fenomena
Kemenyan Indonesia Berpotensi Jadi Bahan Parfum Premium Dunia
Kemenyan Indonesia Berpotensi Jadi Bahan Parfum Premium Dunia
Oh Begitu
Potensi Sesar Aktif Ditemukan di Semarang, Demak, dan Kendal: Ancaman Tersembunyi di Tengah Kota
Potensi Sesar Aktif Ditemukan di Semarang, Demak, dan Kendal: Ancaman Tersembunyi di Tengah Kota
Fenomena
Penelitian: Tujuh Makanan yang Membantu Perkuat Daya Tahan Tubuh
Penelitian: Tujuh Makanan yang Membantu Perkuat Daya Tahan Tubuh
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau