Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Emak-emak Rebutan Rendang, Begini Kata Psikolog

Kompas.com - 18/09/2019, 11:54 WIB
Ellyvon Pranita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Warganet dihebohkan oleh video dua ibu-ibu yang bertengkar karena berebut rendang di sebuah acara hajatan.

Ternyata video viral tersebut hanyalah adegan iklan salah satu produk bumbu masak.

Sebelum diketahui bahwa video tersebut hanyalah adegan iklan suatu produk, banyak warganet yang sudah menonton bahkan memberikan beragam komentar.

Mencoba menelaah dari sisi psikologis, Psikolog Sosial Hening Widyastuti menyatakan bahwa adegan iklan tersebut kurang etis untuk penonton.

"Bila dilihat dari sudut pandang market mungkin sah-sah saja, tapi ya itu mengabaikan nilai-nilai human," ujar Hening kepada Kompas.com, Selasa (18/9/2019).

Baca juga: Keracunan Makanan, dari Penyebab hingga Pengobatannya

Hening mengatakan hal yang terjadi dalam adegan tersebut merupakan sesuatu yang tidak perlu diekspos. Ia menilai adegan tersebut lebih banyak dampak negatif dibanding positifnya terhadap penonton.

"Hal seperti di atas seolah-olah sah sah saja percekcokan yang distimulus dari hal sepele. Masing-masing tidak mampu mengontrol diri menahan emosi malah melampiaskan kekesalan dan emosi yang meletup-letup," tuturnya.

Hal negatif yang dikatakan yaitu cekcok yang terjadi di antara kedua orang tersebut.

Baca juga: Tak Harus Mahal, Ini Tips Makanan Diet Enak dan Murah

Jika hal ini terjadi ataupun ditiru oleh masyarakat dalam kehidupan sosial sehari-hari, lanjut Hening, hal yang memalukan itu akan diingat oleh banyak orang termasuk pelaku. Hal itu akan berakibat rasa malu dari sisi pelaku bahkan juga keluarganya.

Hening juga menyayangkan jika adegan seperti itu akan mengisi bagian iklan suatu produk meskipun dirasa menarik perhatian pasar.

"Kasihan anak-anak remaja yang melihat secara tidak langsung terekam oleh otaknya bahwa kita boleh marah emosi bertikai cekcok ditempat umum. Iklan yang tidak edukatif dan biasanya usia iklan seperti itu tidak terlalu lama," kata Hening.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau