KOMPAS.com - Badan antariksa India mengatakan, telah menemukan wahana antariksa yang dikhawatirkan hilang beberapa menit sebelum mendarat di kutub selat bulan akhir pekan lalu.
Dilansir VOA, Sabtu (7/9/2019) Organisasi Penelitian Antariksa India (ISRO) mengaku kehilangan kontak dengan pendarat Vikram.
Sesaat sebelum hilang, pendarat Vikram tampak berada di jarak dua kilometer di atas permukaan Kutub Selatan bulan. Padahal, wahana ini dijadwalkan mendarat di Bulan pada Sabtu dini hari.
Baca juga: India Luncurkan Roket Chandrayaan-2 untuk Misi Pendaratan di Bulan
Diberitakan Kompas.com, pendarat Vikram merupakan bagian dari misi Chandrayaan-2 yang meluncur ke luar angkasa pada tanggal 22 Juli 2019.
Nama Vikram diambil dari ilmuwan yang dianggap bapak antariksa India, Vikram Sarabhai.
Pendarat Vikram membawa robot penjelajah Pragyaan ke permukaan kutub selatan Bulan di dalamnya.
Setelah membuat cemas karena hilang kontak, Selasa (10/9/2019) ISRO mengatakan wahana penjelajah Chandrayaan-2 telah menemukan pendarat Vikram. Wahana tersebut sudah sampai di permukaan bulan, tapi belum ada komunikasi lebih lanjut.
Dilansir AFP, Selasa (10/9/2019), para pakar antariksa India berusaha keras berkomunikasi dengan pendarat Vikram dan akan terus membarui informasi dari misi Chandrayaan-2.
"#VikramLander sudah ditemukan oleh pengorbit #Chandrayaan2, namun belum ada komunikasi. Semua upaya yang dimungkinkan sedang dilakukan untuk membuka komunikasi dengan perangkat pendarat itu," tulis ISRO dalam akun Twitternya.
#VikramLander has been located by the orbiter of #Chandrayaan2, but no communication with it yet.
— ISRO (@isro) September 10, 2019
All possible efforts are being made to establish communication with lander.#ISRO
Misi antariksa paling kompleks milik calon raksasa Asia itu terdiri dari pengorbit, pendarat, dan penjelajah. Seluruh wahana itu dirancang dan dibuat di India dengan biaya yang relatif kecil, sekitar 140 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,96 triliun.
Media India melaporkan bagian pendaratan mungkin mengalami "pendaratan keras" hingga kemungkinan merusak alat itu dan kendaraan penjelajah Pragyaan yang ada di dalamnya.
Jika pesawat itu mendarat dalam keadaan utuh, India akan menyusul Amerika Serikat, Rusia, dan China sebagai negara-negara yang mencapai pendaratan lembut pesawat ruang angkasa di bulan.
India juga akan menjadi negara pertama yang mencoba pendaratan terkendali di Kutub Selatan bulan.
Chandrayaan-2 adalah lompatan besar dari penjelajahan antariksa India sebelumnya, seperti misi pertama ke bulan pada 2008 dan misi ke Mars pada 2013 yang melibatkan pengiriman wahana antariksa ke Planet Merah itu.
Baca juga: Inilah Tardigrade, Beruang Air yang Dibawa ke Bulan dan Selamat
Sementara itu, India juga tengah menyiapkan Gaganyaan, misi antariksa berawak pertama dari India. Mereka juga berencana mendaratkan kendaraan penelitian di Mars.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.