Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Buktikan, Orang Optimis Hidup Lebih Lama Dibanding Pesimis

Kompas.com - 30/08/2019, 19:05 WIB
Monika Novena,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah penelitian mengungkapkan jika orang yang memiliki pola pikir optimis hidup lebih lama dibandingkan dengan mereka yang pesimis.

Penelitian tersebut melibatkan ribuan responden dan berlangsung selama tiga dekade. Ada sekitar 69.7444 perempuan dan juga 1.429 laki-laki yang diminta untuk mengisi kuisioner yang menilai perasaan mereka tentang masa depan.

Selanjutnya peneliti membaginya berdasarkan skor optimisme mereka dengan mempertimbangkan faktor-faktor termasuk usia, jenis kelamin, ras, pendidikan, serta kondisi kesehatan lainnya.

Baca juga: Inilah 5 Fase Perubahan Psikologis Saat Remaja Berubah Jadi Dewasa

Hasilnya, para peneliti dapat menunjukkan bahwa perempuan yang paling optimis memiliki hidup 14,9 persen lebih lama daripada rekan-rekan mereka yang lebih pesimistis, sementara pada laki-laki yang paling optimis hidup 10,9% lebih lama daripada laki-laki yang pesimis.

Pola pikir optimis tidak hanya dapat mendorong perilaku seseorang untuk jadi lebih sehat, seperti berolahraga dan diet sehat, tetapi juga dapat membantu seseorang untuk melawan godaan tidak sehat, seperti merokok dan minum alkohol.

Orang optimis juga dapat menangani stres dengan lebih baik daripada yang pesimis ketika dihadapkan pada situasi yang menantang.

"Temuan ini pun meningkatkan kemungkinan bahwa kita dapat mempromosikan penuaan yang sehat dengan mengolah aset psikososial seperti optimisme," kata Lewina Lee, penulis utama studi ini dari Boston University School of Medicine.

Baca juga: Depresi Bukan Sekedar Kelainan Psikologis

Hal yang serupa juga dikemukan oleh Dr Catherine Hurt, ahli psikologi kesehatan di University of London. Ia menyoroti pentingnya kesejahteraan psikologis di samping kesejahteraan fisik untuk menjalani hidup yang sehat.

"Selain mendorong orang untuk makan makanan seimbang dan berolahraga, kita juga harus mempromosikan kesejahteraan psikologis dan pentingnya optimisme. Pandangan akan optimisme ini juga menjadi bagian penting dari gaya hidup sehat," kata Hurt.

Kalau saat ini Anda cenderung pesimis, tak perlu berkecil hati. Dengan pendampingan yang tepat, seorang pesimistis dapat belajar untuk menjadi lebih optimis.

Studi ini telah dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com