Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kita Sangat Bahagia saat Pulang Kampung? Sains Jelaskan

Kompas.com - 26/12/2017, 17:48 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Inverse

KOMPAS.com -- Akhir tahun, bukan hanya suka cita untuk mereka yang merayakan Natal saja. Akhir tahun juga membahagiakan bagi anak-anak sekolah Anda para pekerja.

Akhir tahun berarti libur telah tiba, menyediakan waktu untuk berkumpul dengan keluarga, berkunjung kembali ke kampung halaman.

Disadari atau tidak, manusia tidak hanya berikatan dengan manusia lainnya, tetapi juga kampung halamannya.

Keterikatan antara manusia dan suatu tempat dalam dunia psikologi disebut topofilia atau keterikatan pada suatu tempat.

Baca Juga : Ketahui Pantangan Ini Supaya Anjing Tetap Sehat Saat Musim Liburan

Topofilia merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan ikatan perasaan nyaman dan aman pada suatu tempat. Bisa jadi, tempat itu adalah rumah, hutan, pantai, atau kantor.

Para psikolog pun mengatakan topofolia ini mirip seperti kasih sayang yang diberikan untuk orang lain.

Studi telah menunjukkan bahwa pindah dari suatu kota yang dicintai rasanya mirip seperti patah hati saat kehilangan orang yang dicintai.

Bahkan, ada juga studi yang mengatakan bahwa saat seseorang memiliki ikatan yang kuat dengan sebuah kota, maka seseorang itu lebih puas dan nyaman berada di rumah.

Hal ini karena lingkungan fisik manusia memainkan peran penting dalam menciptakan makna dalam kehidupan manusia.

Lingkungan fisik mengajarkan bagaimana manusia memandang hidupnya dan memberikan pengalaman.

"Di mana kita tinggal, umumnya memiliki ikatan yang sangat erat dengan perasaan dan diri kita," kara profesor arsitektur KIm Dovey, yang mempelajari konsep rumah dan pengalaman tunawisma, dikutip dari Inverse, Sabtu (23/12/2017).

Baca juga : Bagaimana Caranya agar Ular Berbisa Malas Masuk Rumah Kita?

Namun, apa itu kampung halaman?

Banyak orang yang kebingungan saat ditanya soal asal. Terkadang, pertanyaan ini menjadi rumit. Asal yang dimaksudkan itu artinya tempat tinggal saat ini, tempat dilahirkan, atau tempat dibesarkan.

Dalam sebuah penelitian yang terbit ada 29 Desember 2008 di Pew Research Center, ilmuwan mengidentifikasi tempat yang dianggap rumah oleh orang-orang.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau