KOMPAS.com - Hepatitis A yang tengah mewabah di Pacitan, Jawa Timur berpotensi makin parah penularannya jika masyarakat sembarangan mengonsumsi air.
Peneliti Pusat Biologi LIPI Cahyo Rahmadi menjelaskan bahwa Pacitan adalah daerah yang memiliki kawasan karst yang terbentang dari barat sampai timur. Karst di Pacitan memiliki gua dengan beberapa sungai bawah tanah.
Namun, pemanfaatan air alami yang tak higienis justru akan memperparah wabah hepatitis A. Oleh karena itu, masyarakat diimbau menghindarinya untuk sementara waktu.
"Sampai wabah hilang sepertinya itu solusi terbaik," kata Cahyo ketika dihubungi, Kamis (4/7/2019).
Menurut dia, penurunan kuantitas dan kualitas air dipengaruhi banyak hal, seperti pencemaran air akibat limbah domestik.
Baca juga: Hepatitis A Mewabah di Pacitan, Kenali 5 Jenis Hepatitis Ini
Kawasan karst juga memiliki karakter yang unik karena tidak memiliki kemampuan filter. Ibaratnya, apa yang masuk, itulah yang akan keluar di mata air.
Oleh karena itu, Cahyo pun menyarankan agar pembuatan sarana sanitasi dan pembuangan limbah domestik dilakukan dengan hati-hati. Dengan demikian, pembuangan tidak menyatu dengan aliran sungai dan menjadi mata air yang dikonsumsi oleh warga.
Masyarakat juga diminta untuk lebih perhatian ketika buang air besar maupun kecil karena hepatitis A bisa ditularkan lewat fecal-oral atau ketika kotoran yang terinfeksi virus tertelan.
"Makanya penyadartahuan untuk sanitasi di kawasan karst itu penting," ujar Cahyo.
Berdasarkan data resmi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, pada Minggu (30/6/2019), penderita Hepatitis A di Pacitan tersebar di sembilan kecamatan.
Menurut jumlah total akumulasi selama bulan Juni 2019, sebanyak 957 orang warga Pacitan terpapar wabah Hepatitis A.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.