Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jamur Ini Tunjukan Lokasi Cadangan Emas di Perut Bumi

Kompas.com - 31/05/2019, 14:06 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Editor

KOMPAS.com - Jamur merah jambu yang menghiasi diri sendiri dengan partikel nano emas telah ditemukan di Australia Barat.

Para peneliti yakin bahwa jamur ini adalah indikator adanya cadangan emas. Mereka berharap temuan ini akan membantu para penambang untuk lebih mempersempit fokus upaya galiannya.

Para ilmuwan di Australia telah menemukan sebuah jamur yang dapat mengikatkan diri dengan partikel emas. Jamur itu melepaskan unsur kimia yang disebut superoksida yang dapat melarutkan emas di dalam tanah.

Jamur itu kemudian mampu untuk mencampur logam yang telah dilarutkan dengan unsur kimia lain untuk mengubahnya kembali menjadi emas padat, dalam bentuk partikel nano berukuran kecil.

Baca juga: Tabrakan Bintang Neutron Hasilkan Emas dan Platinum di Bumi

Jadi mengapa jamur penyuka emas memiliki daya tarik pada logam berharga ini?

Tim peneliti yakin dengan berinteraksi dengan emas dengan cara ini mereka dapat tumbuh lebih cepat dan lebih besar relatif terhadap jamur lain yang tidak berinteraksi dengan emas.

Penelitian ini telah dilaksanakan oleh lembaga ilmu pengetahuan nasional Australia.

Organisasi Penelitian Industri dan Ilmu Pengetahuan Persemakmuran (CSIRO) yakin penemuan ini akan menjadi cara baru untuk menambang emas.

Jamur dapat menjadi penanda yang mengindikasikan adanya emas, dan lebih mempersempit fokus pada daerah dimana pemboran eksplorasi akan memberi manfaat paling besar.

Penyusun studi ini adalah Dr. Tsing Bohu, seorang geo-mikrobiologis di CSIRO.

"Saya rasa kemungkinan ini sangat baru karena emas pada umumnya bersifat sangat pasif ditinjau secara umum namun kamin menemukan sebenarnya jamur ini dapat berinteraksi dengan emas dengan melarutkan emas," ujar Dr Bohu.

"Jadi saya rasa gagasan ini sangat baru dan juga sangat penting bagi pertambangan dan proses industri lainnya seperti pembilasan, jadi ada juga potensi aplikasi lainnya," sambungnya.

Jamur ini ditemukan di tanah di Boddington, 130 kilometer tenggara Perth di Australia Barat.

Penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications.

Australia adalah produsen emas kedua terbesar di dunia, namun outputnya diperkirakan akan mengalami penurunan kecuali lebih banyak cadangan emas ditemukan.

Dalam pekan-pekan belakangan ini, dua warga Australia telah menemukan bijih emas berukuran besar yang bernilai puluhan ribu dollar di Australia Barat dan negara bagian Victoria.

Baca juga: Ilmuwan China Berhasil Ubah Tembaga Jadi Emas Berharga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau