KOMPAS.com - Bila menemukan kutu busuk, sebagian besar kita mungkin ingin segera membunuhnya atau paling tidak menyingkirkan makhluk kecil itu.
Namun yang pernah berurusan dengan kutu busuk bukan cuma manusia atau hewan modern saja. Reptil terbang seperti pterodactylus yang hidup di zaman dinosaurus juga pernah diganggu kutu busuk.
Dalam jurnal teranyar yang terbit di Current Biology, Kamis (16/5/2019), dijelaskan bahwa kutu busuk sudah menjadi parasit sejak 115 juta tahun lalu, atau pada era dinosaurus.
Baca juga: Piton Ini Selamat Setelah Diserang 500 Kutu
Merujuk Live Science, Kamis (16/5/2019), para ilmuwan yang bekerja dalam proyek ini menghabiskan 15 tahun untuk menyusun garis keturunan kutu busuk. Mereka mengumpulkan kutu busuk liar dari seluruh dunia dan koleksi museum, kemudian mempelajari spesimennya.
Tim membandingkan DNA kutu busuk modern untuk melihat bagaimana spesies berbeda menyimpang di masa lalu dan bagaimana spesies baru muncul untuk mengganggu manusia dan inang potensial lainnya.
"Kami terkejut saat mengetahui kutu busuk ternyata jauh lebih tua dibanding kelelawar yang sering dianggap sebagai inang pertama mereka," ujar pemimpin penulis studi Steffen Roth dari Museum Universitas Bergen di Norwegia dalam sebuah pernyataan.
Roth dan rekannya menemukan, kutu busuk pernah menjajah kelelawar selama 50 juta tahun.
Roth menambahkan, kut busuk purba hanya bisa menjadi parasit untuk satu spesies inang. Namun belum jelas inang apa itu.
Kalau kutu busuk sudah ada di era dinosaurus, mungkinkah T. rex dan brontosaurus pernah terusik dengan kehadiran mereka?
Menurut para ahli, kutu busuk tidak mungkin mengganggu dinosaurus seperti T. rex atau brontosaurus. Ini karena mereka lebih menyukai mengganggu hewan yang punya rumah, seperti sarang burung, sarang kelelawar, atau kasur raja.
Sementara sebagian besar dinosaurus hidup dengan cara berburu dan nomaden, mereka selalu berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Selain menemukan bahwa kutu busuk purba sudah tinggal sejak era dinosaurus, mereka juga menemukan kutu busuk modern yang suka bersembunyi di kasur kita sudah hidup jauh sebelum Homo sapiens.
Fakta ini sekaligus membantah teori yang mengungkap bahwa hama kuno ini berevolusi menjadi spesies modern hanya untuk mengisap darah manusia.
Baca juga: Spesies Kutu Asia Ditemukan di AS, Bisa Bertelur Ratusan Tanpa Kawin
Para peneliti sekarang ingin mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana hama purba ini mengembangkan sifat-sifat yang diperlukan untuk menyedot darah sejak ratusan juta tahun lalu dan semoga hasilnya nanti dapat membantu manusia menemukan cara mengendalikannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.