Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadal Kosta Rika Bikin Gelembung Udara Agar Bisa Menyelam 16 Menit

Kompas.com - 01/04/2019, 19:34 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Menyelam hingga belasan menit di bawah air rasanya sulit dilakukan hewan yang bukan ikan atau mamalia laut. Namun, kadal tropis yang baru ditemukan di Kosta Rika ini membuktikan sebaliknya.

Kadal kecil tersebut adalah Anolis aquaticus, reptil yang bisa menyelam di bawah air hingga 16 menit. Hewan ini punya trik khusus untuk bisa melakukan hal luar biasa tersebut.

Ia menggunakan "tangki gelembung" alami untuk bertahan tanpa muncul ke permukaan air untuk mengambil napas. Tangki gelembung ini mengingatkan kita pada perangkat penyelaman scuba.

"Menemukan bukti yang menunjukkan bahwa kadal anole air 'bernapas' di bawah air adalah hal yang kebetulan, dan bukan bagian rencana penelitian asli saya," ungkap Lindsey Swierk, ahli ekologi yang berhasil mengamati pernapasan kadal tersebut dalam air.

Baca juga: Seperti Manusia, Kadal Anole Punya Scuba untuk Bernapas di Dalam Air

"Saya terkesan dan cukup bingung tentang lamanya hewan itu menyelam, yang membuat saya gatal untuk melihat lebih dekat dengan kamera bawah air dalam beberapa tahun ke depan," imbuh ahli dari Universitas Binghamton itu dikutip dari Science Alert, Senin (01/04/2019).

Dengan rasa penasarannya itu, Swierk berhasil mengabadikan bagaimana cara kadal anole itu bernapas di dalam air ketika menyelam. Swierk mendapati bahwa reptil kecil itu membuat gelembung udara yang menutupi kepala mereka.

Untuk membuktikan hipotesisnya ini, Swierk menghabiskan bertahun-tahun pengamatan. Beruntung tahun-tahun itu terbayar dengan manis.

Kini, Swierk juga berpikir bahwa selain "tangki gelembung" di kepala, kadal tersebut mungkin juga memiliki kantong udara tersembunyi di kepala dan tenggorokannya.

Dalam laporan pengamatan di Herpetological Review, Swierk berpendapat, kantong tersebut berfungsi sebagai cadangan, mengisi ulang tangki gelembung dengan udara "baru" bila diperlukan.

"Selain itu mungkin bahwa gelembung udara berperan dalam memungkinkan kadal anole air itu untuk menghilangkan karbon dioksida," ujar Swierk.

"Saya menduga bahwa mungkin ada adaptasi morfologis, yaitu bentuk bagian atas kepala kadal anole tersebut yang memungkinkan gelembung udara besar menempel dengan mudah," sambungnya.

Sayangnya, semua itu hingga kini masih berupa hipotesis. Tapi yang pasti adalah gelembung udara tersebut membantu kadal air itu bernapas selama penyelaman.

Untuk alasan mengapa alat tersebut berkembang dan bagaimana fisiologi yang mendasarinya bekerja masih misteri.

Baca juga: Ini Sebab Darah Kadal Asal Papua Niugini Berwarna Hijau

"Jika penyelidikan di masa depan mengungkapkan bahwa perilaku pernapasan ini adaptif, maka saya akan membayangkan bahwa itu adalah sifat yang berevolusi dari waktu ke waktu untuk memungkinkan kadal anole air, dan mungkin spesies anole yang serupa, berkembang di habitat perairan mereka," kata Swierk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau