KOMPAS.com - Otoritas perikanan Tasmania mengklaim pertarungan selama 25 tahun untuk memberantas ikan mas dari danau Tasmania akan segera berakhir. Menurut mereka, kini hanya tersisa kurang dari 20 ikan hama ini yang tersisa di danau tersebut.
Layanan Perikanan Darat (IFS) meyakini Danau Sorell di Dataran Tinggi Tengah di negara bagian Tasmania akan bebas ikan mas pada tahun depan, setelah dilakukan misi pemberantasan yang panjang dan membosankan serta memakan biaya jutaan dolar.
Ikan itu ditemukan di Danau Crescent pada 1995 dan di Danau Sorell beberapa saat kemudian.
Ini adalah pengembangbiakan yang produktif, dengan setiap betina bertelur hingga 1 juta telur. Sayangnya, spesies ini mendegradasi habitat ikan asli dan tidak memiliki predator alami.
Baca juga: Terungkap, Ikan Mas Bisa Hidup Berbulan-bulan Tanpa Oksigen
Direktur IFS John Diggle mengatakan kepada Leon Compton di ABC Radio Hobart bahwa itu adalah "perang panjang" melawan ikan mas.
"Kami memulai kampanye pemberantasan ikan ini dengan tidak yakin apakah kami bisa menang atau tidak," ujar Diggle.
John Diggle mengatakan ikan mas telah menyebar melalui sungai Murray-Darling Basin dan menyebabkan masalah besar di saluran air di daratan.
"Kami memiliki keprihatinan besar terhadap saluran air di sini," katanya.
"Respons pertama kami adalah mencoba dan membatasi mereka di sistem perairan," imbuh Diggle.
Sebuah survei mengkonfirmasi invasi ikan mas telah berhasil diisolasi ke Danau Sorell dan Danau Crescent.
Eradikasi diselesaikan di Danau Crescent pada 2007, tetapi tugas di Danau Sorell yang lebih besar terbukti lebih menantang.
'Sabotase Pemijahan'
John Diggle mengatakan setelah musim semi lalu jumlah ikan mas mencapai 50, dan 39 lainnya ditangkap selama periode itu.
Strategi termasuk "sabotase pemijahan" dan jaring penghalang telah terbukti efektif.
Jaring penghalang sepanjang 14 kilometer telah menyalurkan ikan mas yang mencari lokasi bertelur ke jaring insang (gill net) maupun jaring lipat ganda (fyke net).