Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekilas Riwayat dan Potensi Gempa Besar Pemicu Tsunami di Selatan Jawa

Kompas.com - 15/02/2019, 19:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Gempa yang terjadi di samudra Hindia selatan Jawa kerap terjadi karena berada di zona subduksi.

Saat permukaan laut berubah karena gempa bumi, tak jarang hal ini menyebabkan tsunami yang dapat merambat ke segala arah.

Namun, bagaimana sejarah mencatat gempa atau pun tsunami di kawasan tersebut?

Eko Yulianto, pelacak jejak tsunami purba dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia mengatakan tidak ada catatan sejarah tentang tsunami besar di selatan Jawa.

"Yang tercatat tahun 1800-an dan 1921, tapi itu tsunami kecil, ada dua kali," kata Eko yang dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (15/2/2019).

Baca juga: Samudra Hindia Selatan Jawa Diguncang Gempa 2 Kali, Kita Layak Waspada

Pria yang menjabat sebagai Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI itu mengatakan, selama penelitian yang dilakukannya belum ditemukan tsunami yang lebih tua dan besar dari dua fenomena tersebut.

"Selain dua yang itu tadi, enggak ada catatan sejarah (tentang tsunami di selatan Jawa)," ungkapnya.

Eko mengatakan, di setiap zona subduksi yang ada di Indonesia kebanyakan memiliki riwayat tsunami besar. Misalnya di Maluku, utara Indonesia, dan lainnya.

"Biasanya kisah tentang tsunami besar di Indonesia itu menjadi mitos yang terus berkembang," ujarnya.

Berbicara tentang tsunami besar, Eko menjelaskan ini bukan persoalan ketinggian suatu tsunami. Akan tetapi berdasarkan kekuatan gempa.

"Kalau gempa raksasa atau great earthquake yang (kekuatannya) di atas 9,0," ungkap Eko.

Gempa dengan kekuatan lebih dari 9,0 menurutnya dapat memicu tsunami besar.

Geolog lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) mengatakan, karena daerah selatan Jawa merupakan kawasan zona subduksi, besar kemungkinan akan terjadi gempa-gempa berkekuatan besar yang bisa menimbulkan tsunami.

"Gempa dan tsunami pasti akan terjadi di selatan Jawa, tapi tidak dapat diprediksi kapan itu terjadi," ucapnya.

Hal yang perlu diingat, Indonesia dikelilingi oleh cincin api dan juga zona subduksi yang dapat memicu gempa bumi sewaktu-waktu, bahkan setiap hari selalu ada gempa di Indonesia.

Zona subduksi di Indonesia mulai dari pantai barat Sumatera ke selatan Jawa, kemudian ke Nusa Tenggara, belok ke wilayah Maluku, barat Sulawesi, sampai utara Papua.

Baca juga: [HOAKS] Ramalan Gempa Megathrust di Mentawai Akhir Februari

"Karena Indonesia ada di zona subduksi, meskipun dalam catatan sejarah selama ini tidak tercatat tsunami, apalagi tsunami besar yang dipicu gempa raksasa, tapi kemungkinan dulunya pernah terjadi dan akan terjadi lagi," ungkap Eko.

"Hanya persoalannya, karena dokumen sejarahnya tidak ada kemudian penelitian geologi dan sebagainya belum pernah dilakukan, sehingga kita tidak mendapatkan informasi yang terkait dengan gempa dan tsunami besar, misalnya," tutup Eko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau