KOMPAS.com - Juno, wahana antariksa yang mengorbit di planet Jupiter sejak 5 Juli 2016 banyak memberi gambaran tentang planet terbesar di tata surya itu. Mulai dari keadaan atmosfer Jupiter, lingkungan magnetik dan gravitasi, hingga rupa Jupiter yang memukau.
Di akhir tahun kemarin, sepertinya Juno memberi kado natal dan tahun baru yang spesial untuk kita. Pasalnya, Juno baru saja mengirimkan pemandangan erupsi gunung berapi yang ada di salah satu bulan Jupiter, Io.
Io merupakan bulan Jupiter dengan gunung berapi terbanyak, sedikitnya ada 200 gunung berapi yang masih aktif. Untuk diketahui, gunung berapi di Io memuntahkan lava 100 kali lipat lebih banyak dibanding semua gunung berapi di Bumi.
Baca juga: Begini Penampakan Siang dan Malam Jupiter dari Mata Juno
Saat salah satu gunung Io yang terletak di daerah kutub sedang erupsi pada 21 Desember 2018, beruntung Juno sedang melewati kawasan tersebut. Empat kamera yang dimiliki Juno pun berhasil menangkap momen tersebut.
Empat kamera Juno yang menangkap fenomena tersebut adalah JunoCam, Stellar Reference Unit (SRU), Jovian Infrared Auroral Mapper (JIRAM), dan Ultraviolet Imaging Spectrograph (UVS).
Keempat alat itu mengamati daerah kutub Io selama lebih dari satu jam, dan kemudian erupsi lava yang tak terduga terjadi.
"Kami sedang melakukan terobosan baru untuk mengamati wilayah kutub Io, tapi tidak ada yang pernah bermimpi akan menangkap muntahan lava dari permukaan bulan. Ini adalah hadiah tahun baru yang sangat indah," ujar Scott Bolton, penyelidik utama misi Juno seperti dilansir Science Alert, Sabtu (5/1/2019).
Juno memperoleh gambar pertama pada 21 Desember pada pukul 12.00, 12.15, dan 12.20 utc (19.00, 19.15, dan 19.20 WIB).
Pada 12.40 UTC (19.40 WIB) bulan Io sepenuhnya memasuki bayangan Jupiter dan menjadi gelap. Namun, sinar matahari yang memantul dari bulan Europia membantu menerangi Io dan terlihat adanya sinar merah yang kemungkinan besar merupakan letusan gunung berapi di terminator (batas siang dan malam).
Pada titik tersebut, kamera SRU yang dirancang mengumpulkan cahaya dari bintang mampu menangkap gambar dengan jelas.
Fitur paling terang dalam gambar (yang ada di cover artikel ini) diyakini sebagai jejak radiasi yang dihasilkan gas dan debu di atmosfer Io.
Partikel tersebut secara teratur tersapu oleh medan magnet Jupiter dan kemudian terionisasi.
Sementara bintik terang dalam gambar diyakini sebagai aktivitas gunung berapi yang erupsi.
Bagi tim ahli, momen ini adalah kesempatan yang sangat langka karena SRU tidak dirancang memotret permukaan Jupiter dan bulannya.
Kesempatan ini juga digunakan para ahli untuk menguj instrumen JIRAm yang merasakan panas pada gelombang panjang.
Baca juga: Melihat Rupa Jupiter yang Menawan dari Mata Juno
JIRAM dirancang dapat mendeteksi hotspot di atmosfer Jupiter antara siang dan malam. Namun selain itu, alat tersebut juga ternyata berfungsi menghasilkan gambar dari permukaan Io seperti gambar di bawah ini.
Tujuan awal misi Juno adalah mempelajari tentang Jupiter. Namun dengan adanya potret teranyar, membuktikan bahwa Juno juga dapat mempelajari tentang bulan Jupiter yang memberi wawasan baru tentang bagaimana interaksi antara planet dan bulannya (Io, Europia, Ganymede, dan Callisto).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.