KOMPAS.com - Pembicaraan mengenai misi ke planet Mars seakan tak ada habisnya. Apalagi mendaratkan manusia ke planet merah itu belum pernah dicoba.
Di lain sisi, perkembangan teknologi saat ini yang begitu pesat bukan hal mustahil bahwa penghuni pertama Mars bukanlah manusia, melainkan mesin pintar.
Pertanyaan ini kemudian dilontarkan oleh seorang pengguna twitter kepada Elon Musk, bos perusahaan antariksa swasta SpaceX.
Musk ditanya mengenai kemungkinan "penduduk" pertama Mars adalah kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Musk menjawab pertanyaan itu dengan mengatakan "30 persen".
Baca juga: Mantan Astronot NASA: Kirim Manusia ke Mars adalah Langkah Bodoh
Sayangnya, Musk tidak menjelaskan mengapa dia menyebut angka tersebut. Meski begitu, itu berarti bos SpaceX tersebut percaya adanya kemungkinan AI lebih dulu mendarat di planet merah dibanding manusia.
Melansir dari BGR, Jumat (28/12/2018), AI yang dimaksud Musk bisa berupa apa saja. Mulai dari robot penjelajah mandiri hingga pendarat statis yang emlakukan eksperimen tanpa perintah langsung dari ilmuwan.
30%
— Elon Musk (@elonmusk) December 27, 2018
Bisa pula berupa mesin AGI (Artificial General Intelligence) atau ASI (Artificial Super Intelligence).
Hingga kini, misi Mars berawak sepenuhnya hanya berupa hipotesis. Perusahaan seperti SpaceX dan badan penelitian dunia sedang bekerja keras menemukan teknologi yang memungkinkan manusia menjelajah lebih jauh dari Bulan.
Maka, bisa jadi, hipotesis Musk benar bahwa yang pertama menjadi penduduk Mars adalah AI. Tapi untuk membuktikannya, kita perlu menunggu sampai hal itu benar-benar terjadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.