Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prakiraan Cuaca Selat Sunda: Warga Diimbau Tak Beraktivitas di Pesisir

Kompas.com - 24/12/2018, 19:58 WIB
Bhakti Satrio Wicaksono,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pasca tsunami Selat Sunda yang terjadi pada Sabtu (22/12/2018) silam, BMKG menghimbau untuk masyakarat tetap menjauhi pesisir dan tidak beraktivitas di sekitarnya.

Menurut Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Nellily Florida Riama, mengungkapkan bahwa gelombang tinggi diperkirakan masih ada di sekitaran Selat Sunda.

"Kondisi tinggi gelombang sekitar perairan masih 1,25 - 2,5 meter, masih sama seperti tanggal 22 Desember 2018 dan ini diperkirakan berlangsung sampai 27 Desember 2018 dan kami berharap sesudah di tanggal 27 gelombang akan berkurang," ujar Nelly pada konferensi pers yang dilaksanakan pada Senin (24/12/2018).

Berdasarkan pantauan cuaca pun curah hujan diperkirakan masih akan terjadi hingga 3 hari ke depan.

Baca juga: Tapak Tilas Tsunami Selat Sunda Ungkap 3 Sebab Utamanya

"Cuaca terkini baik di Anyer, Carita, Tanjung Lesung, Bakauheni, Kalianda, sampai tiga hari kedepan diperkirakan wilayah tersebut masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang," ungkap Fachri Radjab, Kepala Pusat Meteorologi Publik, BMKG yang ditemui pada kesempatan yang sama.

Dengan kondisi angin yang bertiup dari arah barat daya dengan kecepatan 20-30 km per jam, diperkirakan hujan umumnya akan terjadi pada siang dan sore hari. Sedangkan pada malam hari relatif lebih ringan intensitas hujannya.

Melihat fakta tersebut dan mengingat bahwa anak gunung Krakatau masih menyemburkan isinya hingga sekarang, BMKG menghimbau untuk masyakarat tidak beraktivitas disekitaran pesisir.

"Kami masih mengimbau sampai tanggal 26 Desember 2018 masih akan ada gelombang tinggi akibat cuaca maritim, tapi masih akan ada aktivitas dari anak gunung krakatau ini," ujar Dwikorita kepala BMKG.

"Dimohon agar tidak beraktivitas (di pesisir) terlebih dahulu sampai tgl 26 Desember 2018 nanti kalau ada diperpanjang akan kita beritahu," imbuhnya.

Dwikorita menambahkan, bagi masyarakat untuk tetap memantau informasi terkait prakiraan cuaca dan tsunami yang diberikan BMKG melalui berbagai media yang telah disediakan.

"Mohon tidak mudah terpancing isu-isu menyesatkan sehingga masyarakat di sana resah. Mohon dengan sangat masyarakat kita sudah susah menjadi korban bencana jangan ditambah dengan hoaks lainnya," pungkas Dwikorita.

Baca juga: Tsunami Selat Sunda Bisa Terjadi Lagi, tapi Kematian Karenanya Bisa Dihindari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com