Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lama Jadi Teka-teki, Alasan Hiu Raksasa Megalodon Bisa Punah Terurai

Kompas.com - 13/12/2018, 19:33 WIB
Monika Novena,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sepanjang sejarah, selalu ada satu pertanyaan yang muncul: Apa sebenarnya yang membuat spesies atau sebuah populasi hewan punah? Bahkan, hiu Megalodon tidak bisa melepaskan dirinya dari kepunahan.

Megalodon merupakan hiu prasejarah yang berukuran raksasa. Hiu ini bisa tumbuh sepanjang 18 meter dan setiap giginya memiliki ukuran 18 cm atau lebih panjang dari tangan manusia.

Hal inilah yang hingga kini masih membuat para peneliti tertarik untuk menyelidiki alasan di balik musnahnya spesies ini sekitar 2,6 juta tahun yang lalu.

Nah, sebuah penelitian terbaru rupanya berhasil mengurai teka-teki ini.

Selama ini, para peneliti menganggap jika Megalodon mampu melakukan termoregulasi seperti yang dilakukan hiu modern. Termoregulasi adalah penyesuaian suhu tubuh sebagai respon terhadap air yang lebih dingin atau lebih hangat.

Baca juga: Makan Rumput, Inilah Hiu Omnivora Pertama di Dunia

Kemampuan penyesuaian ini berdasarkan penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Geophysical Union (AGU) akan memungkinkan seekor hiu untuk berburu di habitat yang lebih luas.

Namun, apakah suhu tubuh Megalodon mirip dengan hiu modern?

Untuk mengetahuinya, para peneliti menggunakan geokimia untuk memeriksa karbon serta isotop oksigen di gigi Megalodon dan gigi hiu modern.

"Isotop ini membentuk ikatan yang berbeda tergantung pada suhu hewan ketika gigi terbentuk," kata Michael Griffiths, peneliti di William Paterson University di New Jersey.

Dengan metode ini, para peneliti dapat memperkirakan berapa rata-rata suhu tubuh binatang purba dan menemukan petunjuk yang mungkin menjelaskan bagaimana habitat Megalodon membuatnya punah.

Baca juga: The Meg: Bagaimana Ahli Yakin Hiu Raksasa Ini Sudah Punah?

Ternyata, hasil penelitian awal menunjukkan jika Megalodon cukup hangat untuk ukuran hiu. Nenek moyang hiu putih ini kemungkinan memiliki suhu tubuh sekitar 35 hingga 40 derajat celcius.

Menurut Griffiths, dengan suhu tubuh yang tinggi, Megalodon memiliki metabolisme yang sangat aktif. Artinya, spesies ini harus sering makan.

Namun kemudian, iklim menghangat dan mangsa Megalodon pindah ke tempat yang lebih dingin di garis lintang yang lebih tinggi.

Kelangkaan makanan dan persaingan dari spesies predator baru seperti paus pembunuh mungkin telah menjadi kombinasi fatal yang mendorong Megalodon ke jurang kepunahan.

"Perubahan iklim yang drastis disertai dengan batasan evolusi dapat menjadi senjata untuk kepunahan spesies hiu terbesar yang pernah berkeliatan di planet ini," terang Griffiths.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau