Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota di Alaska Akan Kehilangan Matahari Selama 65 Hari, Ini Sebabnya

Kompas.com - 25/11/2018, 13:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber CNN


KOMPAS.com - Hari Minggu (18/11/2018) menjadi hari terakhir kota Utqiagvik yang ada di Alaska merasakan kehangatan sinar matahari. Sampai 65 hari ke depan, kota yang memiliki penduduk 4.000 jiwa itu akan hidup dalam kegelapan atau dikenal sebagai malam kutub (polar night).

Menurut ahli meteorologi Judson Jones, polar night merupakan istilah umum untuk menyebut fenomena di mana sebuah kawasan tidak merasakan matahari selama lebih dari 24 jam.

Baca juga: Fosil Tapir Berusia 10 Juta Tahun Ditemukan di Alaska

"Ini terjadi setiap tahun. Jika Anda tinggal di lingkaran Arktik, Anda akan merasakan matahari tenggelam selama sisa musim dingin. Kabar baiknya, matahari akan kembali saat musim panas dan tidak akan tenggelam selama berhari-hari," jata Jones dilansir CNN, Selasa (20/11/2018).

Sepertiga bagian utara Alaska terletak di atas lingkaran Arktik, lingkaran lintang yang melingkari daerah kutub Arktik yang dingin.

Meski Utqiagvik bukan satu-satunya kota di Alaska yang mengalami fenomena polar night, tapi ini adalah yang pertama bagi kota Utqiagvik mengalaminya. Sebab, kota ini berada jauh di utara.

Selain Utqiagvik, penduduk kota Kaktovik, Point Hope, dan Anaktuvuk Pass akan diselimuti kegelapan selama satu sampai dua bulan ke depan.

Ketiga kota itu diperkirakan akan merasakan matahari terbenam terakhir pada akhir November atau awal Desember.

Baca juga: Kabar Baik, Ilmuwan Temukan Populasi Beruang Kutub Baru yang Sehat

Di kota Utqiagvik, matahari terakhir kali terlihat pada pukul 1.43 siang waktu setempat pada hari Minggu (18/11/2018), dan matahari akan muncul lagi sekitar tanggal 23 Januari 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com