Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sakit Maag, Penyakit Fiksi yang Tidak Ada dalam Literatur Medis

Kompas.com - 14/11/2018, 17:37 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com – Rasanya, hampir semua orang Indonesia pernah mengeluhkan sakit maag. Biasanya, istilah ini digunakan ketika sang penderita mengalami telat makan sehingga perut terasa nyeri, mual dan bahkan muntah.

Namun, rupanya yang namanya “sakit maag” itu tidak ada dalam literatur medis. Hal ini dikatakan oleh dr. Hendra Nurjadin, Sp. PD-KGEH, seorang Dokter Spesalis Penyakit Dalam-Konsultan Gastro-Entero-Hepatologi dari RS Pondok Indah – Puri Indah ketika menjawab pertanyaan pembaca Kompas.com untuk rubrik Halo Prof!

“Asal usul kata “maag” berasal dari bahasa Belanda, yaitu “de-maag” yang artinya lambung,” tulisnya.

Dia pun menjelaskan bahwa ketika bicara “sakit maag”, sebetulnya masyarakat awam Indonesia bukan membicarakan penyakit secara medis, melainkan keluhan-keluhan yang disebabkan oleh gangguan pencernaan.

Baca juga: Halo Prof! Apa Sih Bedanya Sakit Maag dengan GERD?

“Sehingga istilah ‘sakit maag’ lebih mencerminkan suatu kumpulan keluhan, dan tidak menunjukan suatu penyakit spesifik di pencernaan,” tulis Hendra lagi.

Keluhan ini seperti sakit perut, mual, muntah, kembung, begah, dan keluhan lainnya yang pada kebanyakan kasus, memang disebabkan oleh gangguan asam lambung atau gerakan lambung.

Oleh karena itu, Hendra tidak heran bila banyak masyarakat awam yang salah paham dan mengira bahwa maag itu sama saja dengan asam lambung.

Namun, bukan berarti Anda bisa mengabaikan “sakit maag”. Pasalnya, keluhan-keluhan ini bisa jadi disebabkan oleh GERD yang memang penyakit nyata dalam dunia medis dan perlu perhatian khusus.

Untuk penjelasan Hendra mengenai penyakit GERD, penyebab, dan cara menanganinya; simak artikel Kompas.com yang berjudul Halo Prof! Apa Sih Bedanya Sakit Maag dengan GERD?

Lalu, kalau Anda punya pertanyaan terkait kesehatan dan sains yang membuat penasaran, kirimkan saja ke haloprof17@gmail.com untuk dijawab oleh ahlinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com