KOMPAS.com – Seperti yang dilaporkan oleh Kompas.com, terjadi kebakaran besar di Museum Nasional Brasil pada hari Minggu lalu (2/9/2018).
Padahal, institusi ilmiah tertua di Brasil ini menyimpan 20 juta artifak, termasuk rekaman audio dari bahasa-bahasa adat yang tidak lagi digunakan, artifak Andes kuno, lukisan dinding pompeii, berbagai fosil, jutaan kupu-kupu, dan berbagai athropoda.
Namun, tidak semuanya lenyap. Menurut Wakil Direktur Museum, Cristina Serejo, ada sekitar 10 persen dari koleksi museum masih tersisa.
Dalam kejadian itu, muncul juga berbagai “pahlawan”. Paulo Buckup, misalnya. Profesor zoologi Museum Brasil ini, dibantu oleh murid-muridnya, menerjang masuk ke dalam museum yang sedang terbakar untuk menyelamatkan beberapa spesimen laut dan moluska.
Baca juga: Tengkorak Manusia Tertua di Amerika Habis Dilalap Api
Apa yang berhasil mereka selamatkan, ujar Buckup, “hanyalah seporsi kecil dari warisan yang hilang”.
The pictures you don’t see in the official media but see in FB. Brazilian scientists and students salvaging data, specimens, equipment. A mix of desperation, vision, and hope for what’s to come. Estamos juntos. pic.twitter.com/QP3cG3vS2b
— Ana Carnaval (@ana_bosslady) September 3, 2018
Usai kejadian tersebut, petugas pemadam kebakaran juga menyisir museum untuk mencari sisa-sisa koleksi. Mereka melaporkan telah menemukan potongan-potongan tulang yang tidak teridentifikasi, beberapa lukisan dan porselen.
Banyak orang berharap agar potongan tulang itu merupakan sisa-sisa tengkorak manusia tertua Amerika, Luzia. Akan tetapi, Serejo berkata bahwa untuk mengetahui secara pasti, tulang-tulang itu harus dikumpulkan untuk diuji di laboratorium.
10 persen dari koleksi yang selamat juga merupakan koleksi yang disimpan di herbarium, perpustakaan utama, serta beberapa fosil vertebrata dan invertebrata yang disimpan di gedung terpisah dan tidak tersentuh api.
Baca juga: Museum Inggris Kembalikan Barang-barang Antik Irak, Apa Saja?
Perlu Anda ketahui, perpustakaan utama Museum Nasional Brasil ini menyimpan sekitar setengah juta volume buku, termasuk 2.400 mahakarya langka.
Akan tetapi, bukan berarti 7.000 fosil vertebrata yang tidak terbakar akan tetap bisa disimpan oleh museum. Pasalnya, api memotong aliran listrik museum selama berhari-hari sehingga menurut peneliti departemen vertebrata Marcelo Wexler, spesimen yang harus dibekukan pasti membusuk karena tidak ada listrik.
Sementara itu, koleksi invertebrata lebih mudah untuk diselamatkan. Seperti yang diungkapkan oleh Debora Pires, profesor yang bekerja di museum, 80 persen dari holotipe invertebrata aman.
Terakhir, meteorit Bendego yang merupakan meteorit terbesar dalam sejarah Brasil juga ditemukan masih utuh, seperti yang ditampilkan dalam video rekaman milik Matthew Champion. Batu luar angkasa besi dan nikel tersebut berbobot 5.300 kilogram dan bisa bertahan pada temperatur 1.650 derajat celcius.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.incredibly sad video from inside Brazil's gutted National Museum — only the meteorites withstood the fire pic.twitter.com/6BoTJqanSd
— Matthew Champion (@matthewchampion) September 4, 2018