Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tengkorak Manusia Tertua di Amerika Habis Dilalap Api

Kompas.com - 05/09/2018, 17:35 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com – Pada hari Minggu kemarin (2/9/2018), api membakar Museum Nasional Brasil. Di samping gedung berusia 200 tahun tersebut, diperkirakan bahwa setidaknya 20 juta artifak penting, seperti mumi mesir dan berbagai karya seni, juga rusak.

Salah satu artifak paling penting yang hilang dalam kejadian menyedihkan itu adalah Luzia yang merupakan jantung dari Museum Nasional Brasil.

Tengkorak seorang wanita Paleoindia berusia 11.000 tahun ini merupakan tengkorak manusia tertua yang pernah ditemukan di Amerika.

Luzia pertama kali ditemukan pada 1975 dalam keadaan terpendam sekitar 12 meter di bawah deposit mineral di Belo Horizante. Selain tengkorak, tim peneliti gabungan dari Brasil dan Perancis juga pelvis dan sebagian dari kakinya.

Baca juga: Tengkorak dari China Ini Akan Ubah Kisah Asal-usul Manusia, Mengapa?

Lebih dari sekadar tulang berusia 11.000 tahun, Luzia mengubah pandangan para arkeolog dan antropolog mengenai migrasi manusia.

PNAS Tengkorak Luzia berusia 11.000 tahun

Pasalnya, hasil rekonstruksi wajah Luzia menunjukkan bahwa wanita yang meninggal ketika masih berusia 20 tahun ini memiliki rahang yang kuat dan hidung yang datar.

Dua ciri khas tersebut lebih mirip dengan orang-orang nomaden yang baru datang ke benua Amerika sekitar 15.000 tahun yang lalu daripada orang-orang suku Indian yang merupakan pemukim pertama di Amerika.

Namun, para penyelidik belum bisa memastikan berapa kerusakan yang diderita Museum Nasional Brasil akibat kebakaran tersebut karena mereka belum memasuki gedung.

Kepada media Brasil Rede Globo, wakil Direktur Museum Nasional brasil Cristiana Serejo berkata bahwa hanya sekitar 10 persen dari koleksi museum yang selamat.

Baca juga: Setelah 110 Tahun, 1.081 Tengkorak Curian dari Afrika Diteliti

Dia juga berkata bahwa penyebab utama dari kejadian ini adalah pendeteksi asap museum yang tidak bekerja dan sistem pengontrol api yang terbatas.

Pendapat itu disetujui oleh Katia Bogea, Presiden dari National Institute of Historic and Artistic Heritage. Dikutip oleh koran Estado de S. Paulo, Bogea berkata bahwa kerusakan ini merupakan akibat dari “krisis nilai” yang berujung pada pemangkasan budget museum.

Menyusul kejadian ini, masyarakat Brasil berdemo di depan Museum Nasional Brasil untuk meminta pertanggungjawaban para politikus Brasil. Mereka mengklaim bahwa pendanaan museum dialihkan ke hal-hal lain, seperti Olimpiade Rio 2016.

Berbagai video yang mengintip bagian dalam Museum Nasional Brasil juga diunggah ke media sosial.

Dalam video yang diunggah Matthew Champion ke Twitter, terlihat abu dan reruntuhan di lantai museum.

Di tengah kerusakan itu, ada sebuah artifak yang terlihat masih utuh. Artifak tersebut adalah meteor terbesar yang pernah ditemukan di Brasil. Jatuh pada 1784, meteor tersebut berbobot 5.300 kilogram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com