KOMPAS.com – Ruang angkasa memang penuh dengan misteri. Terbaru, wahana antariksa Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), New Horizons, menemui sesuatu yang disebut oleh para peneliti sebagai “dinding hidrogen antar bintang”.
New Horizons mendeteksi dinding tersebut ketika instrumen Alice, teleskop ultraviolet dan spektometer, menangkap sumber cahaya ultraviolet dari kejauhan.
Instrumen Alice ini sebetulnya ditujukan untuk mengumpulkan informasi kondisi atmosfer Pluto. Namun, kini para peneliti menggunakan Alice untuk mempelajari pinggiran tata surya.
Dijelaskan dalam Geophysical Research Letters, para peneliti menduga bahwa cahaya ultraviolet yang ditangkap oleh Alice disebarkan oleh sebuah dinding hidrogen yang terbentuk dari pertemuan angin antarbintang dengan angin tata surya kita.
Baca juga: Mimpi NASA Sentuh Matahari Terwujud Lewat Satelit Tercepat Ini
“(Fenomena ini) paling bisa dijelaskan bila cahaya ultraviolet yang diobservasi tidak hanya berasal dari penyebaran cahaya matahari oleh atom hidrogen di tata surya, tetapi juga kontribusi dari sumber yang jauh,” tulis mereka, seperti dilansir dari Popular Mechanics, Senin (13/8/2018).
Akan tetapi, untuk kepastiannya para peneliti perlu melakukan penelitian lebih lanjut. Inilah yang mereka rencanakan, meneliti area yang jauh menggunakan Alice dua kali dalam setahun.
“Kita berasumsi bahwa ada sesuatu yang ekstra di luar sana, sebuah sumber penerangan yang ekstra. Jika kita mendapat kesempatan dengan New Horizons, mungkin kita bisa menangkap gambarnya,” ujar salah satu penulis studi Randy Gladstone dari Southwest Research Institute.
Perlu Anda ketahui, pada tahun 2013, wahana antariksa Voyager 1 akhirnya berhasil menjadi obyek buatan manusia pertama yang mencapai ruang antarbintang setelah terbang selama 40 tahun dan menembus pembatas tata surya kita. Data yang didapatkan oleh Voyager pada saat itu sesuai dengan data yang dikumpulkan oleh Alice.
Alice sendiri akan terus mendekati pinggiran solar sistem dan menyusul Voyager 1 ke ruang bintang pada 2040. Namun sebelum itu terjadi, New Horizons masih harus mengeksplorasi tata surya kita terlebih dahulu, termasuk Ultima Thule yang berada di Sabuk Kuiper.
New Horizons diprediksi akan mencapai Ultima Thule pada tahun baru 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.