Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Anjing di Amerika Serikat Keracunan Ganja, Ada Apa?

Kompas.com - 13/07/2018, 12:33 WIB
Bhakti Satrio Wicaksono,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Polemik akan pelegalan ganja di Amerika Serikat memberikan dampak yang tidak biasa. Pasalnya, ada peningkatan jumlah panggilan pada dokter hewan terkait kasus keracunan ganja pada hewan.

Berdasarkan data dari ikatan dokter hewan di AS, dalam kurun waktu 6 tahun, tingkat panggilan untuk layanan keracunan pada hewan melambung hingga 448 persen. Menurut Laura Stern, dokter hewan dari ASPCA, 90 persen dari kejadian ini dialami oleh anjing.

Peter Bowie, dokter hewan dari Pet Emergency & Special Center of Marin, di California mengatakan, terdapat empat atau lima kasus serupa (keracunan ganja) terjadi setiap minggunya.

Bowie membandingkan dampak keracunan ganja yang dialami anjing dengan dibawa ke perjalanan yang buruk.

Baca juga: Bagaimana Bisa Ladang Ganja Mengancam Populasi Burung Hantu Langka?

Pasalnya, meskipun angka kematian pada anjing yang disebabkan ganja tergolong kecil; zat tetra hydro cannabinol (THC) dapat menghasilkan reaksi yang mengerikan seperti muntah, detak jantung yang tidak normal, suhu tubuh rendah, dan tekanan darah rendah pada anjing. 

Dalam kasus yang lebih ekstrem, ganja dapat menyebabkan kejang-kejang, koma, bahkan kematian pada anjing.

Alasan mengapa anjing menunjukkan reaksi tersebut adalah tingginya konsentrasi reseptor terhadap THC pada anjing. Hal ini menyebabkan anjing lebih rentan terhadap efek THC yang berarti semakin tinggi konsentrasi dari THC, maka semakin parah pula reaksinya.

Selain itu, olahan ganja dalam bentuk lain yang dapat dimakan justru memberikan dampak yang lebih buruk. Bukan hanya karena tingginya kadar THC pada olahan tersebut, tetapi juga adanya campuran lain yang berbahaya bagi anjing, seperti coklat atau kismis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com