KOMPAS.com – Observatorium baru mulai dibangun di pegunungan Timau, Kecamatan Amfoang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Observatorium ini disebut bakal menjadi observatorium terbesar di Asia Tenggara.
Sebelumnya, Indonesia mempunyai tempat penoropongan langit bernama Bosscha di Lembang, Bandung, Jawa Barat.
Namun, seiring dengan Nawa Cita Presiden RI untuk membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan, maka hadirnya Observatorium Timau diharapkan dapat terlibat dalam pengembangan masyarakat dan edukasi bagi Indonesia Timur.
Namun, bagaimana dengan nasib Observatorium Bosscha?
Baca juga: Indonesia Segera Bangun Observatorium Terbesar di Asia Tenggara
Kemampuan Observatorium Bosscha dalam melihat objek redup di angkasa memang sudah berkurang.
Menurut Thomas Djamaluddin, ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (12/7/2018), Observatorium Bosscha sudah sangat terganggu oleh polusi cahaya dari kota Bandung. Jadi tidak bisa digunakan untuk pengamatan objek-objek redup.
Hal ini jugalah yang melatarbelakangi pembangunan observatorium nasional di Kupang.
Lebih lanjut, Thomas menerangkan, dari segi kondisi lingkungan, di Timau lebih gelap sehingga masih ideal untuk penelitian astronomi. Kemudian dari teleskopnya, Timau lebih besar.
Baca juga: Observatorium Bosscha Pecahkan Rekor, Potret Bulan Sabit Tertipis pada Siang Hari
Dunia astronomi Indonesia memang identik dengan Observatorium Bosscha. Menilik sedikit ke belakang, Bosscha dibangun pada tahun 1923 dan sudah lebih dari 90 tahun observatorium riset ini menjadi saksi perjalanan panjang astronomi di negeri ini.
Kemudian, pada 2004, Observatorium Bosscha dinyatakan sebagai Benda Cagar Budaya; dan pada 2008, Observatorium Bosscha ditetapkan sebagai salah satu Objek Vital Nasional yang harus diamankan.
Dengan hadirnya Observatorium Timau, Bosscha tidak akan kehilangan arah. Menurut Thomas, Observatorium Bosscha masih akan digunakan lebih banyak sebagai Observatorium pendidikan dan khusus untuk penelitian terhadap objek-objek terang.
“Penelitan matahari masih bisa menggunakan Bosshca. Jadi objek-objek terang masih bisa dimanfaatkan oleh Observatorium Bosscha,” tutup Thomas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.