Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Temukan Bukti Baru Bumi Makin Panas

Kompas.com - 26/06/2018, 18:34 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Editor

KOMPAS.com - Sekali lagi, fakta-fakta di lapangan mendukung klaim bahwa planet bumi semakin hangat.

Menurut sebuah laporan terbaru yang diterbitkan oleh jurnal Nature, benua Antartika kehilangan lapisan es nya dengan cepat. Sehingga, menjelang akhir abad ini, permukaan laut bisa naik hingga setinggi 16 sentimeter.

Mungkin kedengarannya tidak banyak, tapi para pakar mengatakan tren ini sangat merisaukan.

Apalagi, suhu harian di banyak tempat di bumi turun naik menurut cuaca setempat. Karena itu, sulit untuk merasakan adanya kenaikan suhu satu atau dua derajat Celsius per tahun.

Tapi professor Martin Siegert dari Imperial College di London, yang ikut menulis laporan itu mengatakan, kalau melihat dampak peningkatan suhu di Antartika, kita akan melihat gambaran yang lebih dramatis.

"Kami mencatat bahwa lapisan-lapisan es terus mencair, sehingga bobot keseluruhannya berkurang. Kami juga melihat pola arah angin berubah. Kami melihat suhu air laut dan tingkat keasamannya juga naik," ungkapnya.

"Jadi apapun yang kami amati di Antartika menunjukkan terjadinya sebuah perubahan besar, dan kami punya catatan yang terkumpul sejak beberapa puluh tahun untuk membuktikan hal itu," sambungnya.

Tak hanya itu, pengukuran yang dilakukan di atas permukaan bumi dan dari antariksa selama 30 tahun terakhir menunjukkan tren yang mencemaskan.

Dari tahun 1992 sampai 2011, Antartika kehilangan 76 miliar ton es tiap tahunnya. Tapi dalam lima tahun setelah itu, kehilangan lapisan es tahunan hampir tiga kali lipat, sehingga menjadi 219 miliar ton.

Baca juga: Untuk Selamatkan Bumi, Manusia Perlu Biarkan Alam Atasi Kerusakannya

"Jadi sangat mungkin benua Antartika akan menyumbang kenaikan permukaan laut beberapa puluh sentimeter dalam abad ini, karena banyaknya lapisan es yang mencair," tutur Siegert.

Para pakar mengatakan, penyebabnya adalah gas karbon dioksida yang dihamburkan ke udara dari pembakaran bahan bakar fosil.

Menurut Siegert, kalau kita bertindak sekarang, masih ada kemungkinan bisa membalikkan tren tersebut.

"Kita harus bertanya pada diri sendiri, apakah dunia seperti itu yang kita inginkan di masa depan? Tentulah jawabannya 'tidak'," katanya.

"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa kita harus mengakui Antartika sedang berubah dan kita harus bertindak mulai sekarang," imbuhnya.

Tapi bagi sebagian pakar, kita mungkin sudah terlambat. Studi itu menunjukkan bahwa sebagian dinding-dinding es sudah musnah dan tidak akan kembali.

Ditambah lagi, peningkatan keasaman air laut kemungkinan akan mengakibatkan kepunahan sejumlah spesies air laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com