KOMPAS.com - Kanker prostat adalah salah satu kanker yang paling mematikan untuk pria. Tumor ganas ini muncul di prostat, kelenjar pada sistem reproduksi pria.
Laporan yang baru diterbitkan Senin (9/4/2018) mengungkap alasan kanker ini sangat mematikan karena deteksi yang terlambat disadari.
Hal ini diungkap oleh lembaga nonprofit bernama Orchid yang fokus meneliti kanker pada pria.
Mereka menemukan, 37 persen pasien di Inggris didiagnosis memiliki kanker prostat saat sudah ada di stadium tiga atau empat. Sekitar 42 persen pria dengan kanker prostat setidaknya mengunjungi dua kali dokter umum sebelum dirujuk ke dokter spesialis.
Baca juga : Peneliti Kembangkan Tes Deteksi Kanker Prostat Terbaru
Rebecca Porta selaku chief executive Orchid berharap masalah ini perlu ditanggapi serius oleh tenaga medis profesional di seluruh dunia.
"Bukan tidak mungkin kanker prostat akan menjadi kanker paling umum dalam 12 tahun ke depan di Inggris. Sejak sekarang kita harus mampu melakukan diagnosis dan perawatan sejak dini agar hal tersebut tidak terjadi," kata Porta dalam sebuah pernyataan dilansir Newsweek, Senin (9/4/2018).
Tahap awal yang paling penting dilakukan adalah mendeteksi kanker.
The Guardian pernah mewartakan di tahun 2015 bahwa Cancer Research UK berkata deteksi dini dapat membantu mempertahankan kehidupan sampai 10 tahun lamanya.
Sayang, hampir tidak ada tanda-tanda kanker prostat di awal kemunculannya. Kanker ini baru diketahui saat kelenjar prostat membengkak.
Meski begitu, bukan berarti tubuh tidak memberikan tanda untuk memberitahukan pada kita. The Prostate Cancer Foundation melaporkan ada lima ciri yang bisa menandai munculnya kanker prostat dan perlu diperhatikan.
Tanda-tanda itu seperti kerap buang air kecil yang sakit atau sampai berdarah, kesulitan mengontrol kandung kemih, disfungsi ereksi, punggung bagian bawah atau pinggul terasa nyeri, dan penurunan ejakulasi air mani setelah berhubungan seks.
Bila tanda-tanda ini muncul, sebaiknya segera periksakan pada ahlinya.
Baca juga : Kecanduan Stimulasi Prostat, Pria 63 Tahun Tidak Bisa Berhenti Orgasme
Sebelum tanda-tanda tersebut muncul, ada baiknya untuk mencegah. Penelitian telah membuktikan bahwa dengan menjaga berat badan yang sehat, rutin berolahraga, dan mengonsumsi banyak sayuran dapat mengurangi risiko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.