Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanpa Tangan, Ular Ini "Mencuil" Mangsanya Sebelum Dimakan

Kompas.com - 09/04/2018, 21:32 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Melihat video ular menelan mangsanya bulat-bulat bukanlah hal yang langka. Tapi bagaimana jika Anda menyaksikan ular yang "mencuil" mangsa sebelum memakannya?

Inilah yang dilakukan dari ular air bermata kucing (Gerarda prevostiana) dari Asia Tenggara. Hewan tanpa anggota badan pembantu, seperti tangan atau kaki tersebut, memotong-motong mangsanya sebelum memakannya.

Fenomena ini ditemukan oleh para peneliti dari University of Cincinnati, AS ketika menjelajah sebuah hutan bakau.

Para peneliti menemukan ular jenis tersebut tumbuh subur di lingkungannya. Tak hanya itu, hewan melata ini bahkan juga menjadi pemilih dalam hal makanan.

Baca juga: Makan Sepatu, Ular Piton di Australia Harus Dioperasi

Mereka lebih suka "berpesta" kepiting yang memiliki runcing tajam dan cangkang keras.
Uniknya, ular-ular ini mampu menemukan celah ketika kepiting sedang berganti cangkang. Saat inilah, kepiting lebih lunak dari biasanya, sementara cangkang barunya baru mengeras dalam waktu satu jam.

"Ular hanya memiliki sekitar 20 menit untuk makan kepiting seperti yang mereka inginkan," ungkap Bruce Jayne, penulis utama penelitian ini dikutip dari Science Alert, Senin (09/04/2018).

Selain itu, saat pergantian cangkang inilah, kepiting lebih lunak dan mudah merobeknya menjadi potongan kecil. Hal ini dilakukan ular-ular tersebut tanpa bantuan tangan.

Mulanya, ular menangkap kepiting dengan mulutnya. Lalu, ia membentuk lingkaran dengan tubuhnya.

Ular menarik kepiting melalui lingkaran tersebut berulang kali dan perlahan-lahan menghancurkannya. Cara ini membuat kepiting tersebut menjadi potongan yang lebih "lembut".

Dalam laporan yang dipublikasikan di Journal Biological of the Linnean Society ini menyebut, metode ini juga memungkinkan ular air bermata kucing memakan mangsa yang lebih besar dari ukurannya.

"Kepiting-kepiting ini sangat besar! Kaki-kakinya sendiri hampir lebih besar dari mulut ular itu," kata Jayne yang merupakan ahli biologi di University of Cincinnati.

Tertarik dengan fenomena ini, para peneliti mengamati dua jenis ular lain yang masih satu famili. Keduanya adalah ular bakau perut putih (Fordonia leucobalia) dan ular air Cantor (Cantoria violacea).

Baca juga: Kembar Siam, Ular Ini Punya Dua Kepala dan Jantung Ganda

Kedua ular ini memiliki cara makan yang lebih konvensional daripada sepupunya.

Penelitian ini menjadi menarik karena merujuk pada konsep evolusi konvergen. Evolusi konvergen sendiri adalah evolusi yang berbeda untuk mengeksploitasi ceruk ekologi mereka.

"Ini benar-benar menguji gagasan evolusi konvergen," ujar Harold Voris, co-author penelitian ini.

"Apalah kita melihat jenis perilaku dan morfologi serta taktik berburu di wilayah geografis yang berbeda? Atau apakah ada perbedaan penting yang menunjukkan hal itu terjadi secara berbeda?" imbuh pria yang bekerja untuk Field Museum of Natural History itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau