Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gen Resisten Antibiotik Menyebar ke Seluruh Dunia, Ini Titik Awalnya

Kompas.com - 03/04/2018, 18:05 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com – Ancaman bakteri super telah menjadi kenyataan. Setelah seorang pria Inggris mengalami gonore super yang mungkin tidak akan bisa disembuhkan, kini sebuah laporan baru menyebutkan bahwa gen resisten antibiotik mcr-1 telah sampai ke rumah sakit di seluruh dunia.

Gen mcr-1 yang berbahaya ini membantu bakteri untuk melawan pengaruh colistin yang biasanya digunakan sebagai antibiotik terakhir bila antibiotik lain gagal dalam menyembuhkan infeksi Escherichia coli.

Diterbitkan dalam jurnal Nature Communications, laporan tersebut juga mengungkapkan lokasi awal kemunculan mcr-1, yakni peternakan babi di China pada 2015.

Temuan ini mengonfirmasikan dugaan sebelumnya bahwa mcr-1 berkembang karena peternakan babi di China menggunakan colistin secara tidak terkontrol.

Baca juga : Resmi Sudah, Pria Inggris Jadi Korban Pertama Super Gonorrhea

Para peneliti menemukan titik awal mcr-1 setelah mengurutkan genom dari 110 strain bakteri. Ketika dibandingkan dengan data genom yang ada, para penliti mendapatkan kumpulan data raksasa berisi 457 urutan genom mcr-1 dari manusia dan hewan ternak di seluruh dunia.

Rupanya, mcr-1 menyebar ke seluruh dunia dengan menempel pada berbagai spesies bakteri patogen dan menumpang pada berbagai elemen genetika yang bergerak.

Ruobing Wang, et al/Nature Communications Peta penyebaran mcr-1

“Kecepatan penyebaran mcr-1 ke seluruh dunia sangat mengejutkan,” kata peneliti utama studi ini, Francois Balloux dari University College London kepada ScienceAlert, Sabtu (31/3/2018).

Melalui temuan ini, para peneliti berharap untuk bisa mempersiapkan dunia akan kemunculan gen resisten antibiotik berikutnya.

Metode pengurutan DNA juga digadang-gadang sebagai cara untuk meningkatkan pengobatan kita dalam perang melawan bakteri super.

Balloux mengatakan, melihat kurangnya antibiotik baru dalam perkembangan saat ini, harapan terbaik kita untuk melawan krisis kesehatan publik saat ini adalah meningkatkan kemampuan obat yang sudah ada.

“Caranya dengan mengumpulkan potensi dari pengurutan genom DNA dan menerjemahkannya ke alat pemantauan dan diganosis yang lebih baik,” lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau