Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/03/2018, 17:00 WIB
Shela Kusumaningtyas,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Merebus telur tampak seperti kegiatan ringan yang mudah dilakukan siapa saja. Kendati begitu, telur rebus yang dihasilkan setiap orang dan setiap kesempatan berbeda-beda.

Ada orang yang berhasil merebus telur secara utuh. Sebagian lainnya harus menerima telur rebusnya remuk karena terlalu lama di atas kompor.

Berbagai siasat pun sering digunakan untuk mendapatkan telur rebut terbaik. Mulai dari menusuk telur yang direbus dengan garpu, menambahkan cuka ke dalam air rebusan supaya cangkang telur mudah dikupas, hingga memastikan air telah mendidih sebelum merebus telur.

Namun, manakah cara merebus telur terbaik? Dirangkum dari Science Alert, Selasa (27/03/2018), pakar fisika kuantum, Milosz Panfil menyusun panduannya untuk Anda.

Baca juga: Kasus Langka, Ada Telur Beranak di Australia

Anda hanya perlu mengikuti rumus berikut saat merebus telur:

t = m * K * log(ywr * (Ttelur - Tair)/(T - Tair))

Rumus tersebut diartikan demikian, t merupakan waktu; m adalah massa; K adalah konduktivitas termal dari telur; T adalah suhu antara putih dan kuning telur; Ttelur untuk suhu telur; Tair adalah suhu air; dan ywr adalah rasio kuning telur dan putih telur.

Panduan tersebut menawarkan Anda untuk terus menjaga suhu saat merebus telur agar tetap stabil.

Suhu yang diperlukan agar putih dan kuning telur menjadi setengah matang adalah 65 derajat Celcius. Sedangkan untuk kematangan yang benar-benar sempurna, Anda perlu memastikan suhu saat merebus adalah 77 derajat Celsius.

Namun apabila merebus telur di atas kompor, tentu Anda sukar mengetahui temperatur apinya.

Panfil menyatakan, keberhasilan merebus telur ditentukan oleh ukuran telur, suhu telur sebelum dicemplungkan ke air, waktu, dan ketinggian lokasi merebus telur.

Itulah kenapa, telur setengah matang dihasilkan lewat perebusan dengan suhu yang lebih rendah dan waktu yang lebih pendek.

Lain halnya untuk merebus telur dengan kematangan sempurna, butuh suhu yang lebih panas dan waktu yang lebih lama.

Berkat variabel yang disusun Panfil, kini kita bisa tahu bahwa merebus telur berukuran kecil membutuhkan waktu yang lebih singkat.

Baca juga: Mengapa Warna Telur Ayam Bisa Berbeda?

 

Selain itu, telur yang disimpan di lemari pendingin akan memerlukan waktu lama saat direbus. Berbeda dengan telur yang ditaruh pada suhu ruangan,waktu perebusan lebih pendek.

Hal lain yang perlu Anda perhatikan adalah ketinggian lokasi ketika merebus telur. Itu karena titik didih air menurun saat Anda berada di ketinggian yang lebih tinggi.

Di wilayah yang lebih tinggi, kondisi tekanan atmosfer rendah dan udara menipis. Itu bisa diartikan bahwa tekanan atmosfer yang rendah akan memengaruhi titik didih air ikut menurun.

Artinya, telur pun harus direbus lebih lama jika lokasi Anda berada di ketinggian seperti pegunungan. Bahkan, Anda tidak bisa merebus telur di Everest lantaran titik didih air yang rendah di sana, hanya 70 derajat Celcius.

Lantas, apakah Anda akan mengasah diri agar berhasil merebus telur dengan kematangan yang sempurna? Ikuti petunjuk sains saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau