Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampai Usia 40-an, Perempuan Lebih Kebal Stroke dibanding Laki-laki

Kompas.com - 27/02/2018, 07:06 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com -- Walaupun Anda menolak untuk percaya, perempuan memiliki satu kemampuan super, yakni menstruasi.

Dalam artikel Kompas.com, Sabtu, (24/2/2018), Rossana Barack, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, berkata bahwa pengaruh menstruasi pada perempuan sangatlah besar.

Hingga perempuan memasuki menopause, hormon ini sangat mengendalikan segala aktivitas perempuan dan melindungi perempuan dari penyakit.

Pendapat Rossana ini disetujui oleh Direktur Utama RS Pusat Otak Nasional dr Mursyid Bustami, SpS (K), KIC, MARS di acara peluncuran "Strike Back at Stroke" oleh Indonesia Stroke Society, RS PON, PT Kalbe Farma Tbk, Central Park, dan Soho Mall di Neo Soho, Sabtu (24/2/2018).

Baca juga : Kenapa Perempuan Menopause Rentan Terkena Hipertensi?

“(Perempuan) sampai menopause masih dilindungi dari stroke oleh hormon (estrogen),” ujarnya.

Mursyid berkata bahwa walaupun jumlah kematian laki-laki dan perempuan akibat stroke hampir sama, di usia muda lebih banyak laki-laki yang terkena stroke. Sementara itu, di usia tua lebih banyak perempuan yang terkena stroke.

Akan tetapi, hal ini bukan berarti perempuan muda tidak akan terkena stroke. Mursyid menegaskan bahwa risiko terkena stroke memang semakin besar ketika usia semakin bertambah, tetapi stroke bisa menyerang semua usia, dari anak-anak sampai tua.

Dokter Adin Nulkhasanah, Sps, MARS selaku Ketua Yayasan Indonesia Stroke Society yang turut hadir di acara yang sama bahkan berkata bahwa usia pasien stroke kini semakin muda.

Baca juga : Stroke Memang Mematikan, tetapi Bisa Dicegah dengan Cara Ini

“Stroke didominasi usia tua, tetapi presentase usia 40 tahun ke bawah semakin tahun semakin meningkat,” katanya.

Selain karena faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, dan merokok; Adin menilai bahwa pola hidup orang muda sekarang kurang baik sehingga meningkatkan risiko terkena stroke.

“Orang sekarang lebih sering duduk dan tidak olahraga. Mereka juga enggak terlalu aware untuk minum obat, kadang minum kadang tidak, sedangkan orangtua lebih tertib minum obat,” ujarnya.

Oleh karena itu, Adin maupun Mursyid menghimbau seluruh masyarakat untuk mengendalikan faktor-faktor risiko stroke dan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau