Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sohra, Mantan Pasien Kusta yang Lumpuh karena Berobat ke Dukun

Kompas.com - 19/03/2018, 18:05 WIB
Shela Kusumaningtyas,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

GOWA, KOMPAS.com - Pengobatan medis sangatlah penting bagi pasien kusta. Pasalnya, kusta yang terlambat dideteksi sekaligus ditangani bisa berakibat pada kecacatan organ.

Sayangnya, masih ada masyarakat yang memilih mendatangi dukun daripada petugas kesehatan untuk memeriksakan kusta. Kisah ini salah satunya datang dari Sohra, seorang perempuan berusia 59 tahun.

Sohra diketahui terkena kusta saat berusia 10 tahun. Kala itu, dia belum mengerti kalau sakit yang diidapnya adalah kusta. Dia pun tidak menggubris bercak-bercak di tubuhnya karena tidak menimbulkan rasa sakit.

Oleh orangtuanya, Sohra justru dibawa ke dukun untuk berobat. Bukannya sembuh, dampak kusta yang dialami Sohra justru malah makin menjadi.

Baca juga : Pria Jepang Sentuh Penderita Kusta di Gowa untuk Hapus Stigma

“Setelah dari dukun, baru ini jadi tangan saya seperti ini,” ujar Sohra sembari menunjukkan tangannya yang berkerut kepada Kompas.com di Gowa, Sulawesi Selatan, Minggu (18/3/2018).

Sohra baru mendapatkan informasi mengenai penanganan kusta yang benar ketika membaca koran langganan saudaranya. Akhirnya, dia mendatangi rumah sakit untuk berobat kusta, tanpa diantar orangtua.

Kendati demikian, langkah tersebut terhitung terlambat. Kakinya pun telanjur lumpuh karena digerogoti kuman kusta

Namun, kondisi tersebut tidak menyurutkan semangatnya berobat. Tekad kuat mengantarnya terbebas dari kusta tiga puluh tahun yang lalu.

Baca juga : Kisah Ernawati Menaklukkan Kusta yang Menggerogoti Tubuhnya

Kisah hampir serupa juga Kompas.com dapatkan dari Salmawati.

Perempuan berusia 35 tahun ini terkena kusta pada awal tahun 2015. Dia kemudian memeriksakan diri ke puskesmas seusai menemukan bercak pada tubuhnya. Sayangnya, dia tidak berhasil menemui dokter yang menangani kusta karena sedang tidak masuk karena sakit.

Lantas, Salmawati memeriksakan diri ke dokter yang berpraktik di rumah. Oleh dokter tersebut, Salmawati mengalami kesalahan diagnosis. Ia justru dianggap terkena penyakit rematik dan diberi obat untuk penyakit rematik.

“Setelah obat habis saya minum, bercak merah malah tambah banyak. Orangtua jadinya mau bawa saya ke dukun,” ujarnya.

Namun, niat tersebut tidak sampai dilaksanakan. Salmawati terlebih dahulu diberitahu sang sepupu yang juga mantan pasien kusta dan disarankan untuk mengecek kembali ke puskesmas.

Keputusan ini ternyata tepat. Salmawati tidak sampai harus menyandang disabilitas akibat kusta yang terlambat ditangani seperti yang dialami Sohra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau