Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhatikan Makanan Anda, Kelaparan Tersembunyi Diam-diam Mengintai

Kompas.com - 23/02/2018, 20:46 WIB
Shela Kusumaningtyas,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelaparan tersembunyi (hidden hunger) tidak hanya menimpa anak-anak. Endang L Abadi, Ketua Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia, mengatakan, itu juga bisa melanda orang dewasa.

Pada orang dewasa, pola makan yang salah dan gizi tidak seimbang dituding sebagai pemicu timbulnya kelaparan tersembunyi.

 

Kelaparan tersembunyi terjadi bila seseorang kekuarangan mikronutrein, seperti mengalami defisiensi zat besi, asam folat, vitamin B, iodium, dan vitamin A. Biasanya, seseorang tidak menyadari ketika mengalami kelaparan tersembunyi.

“Kurang vitamin A, berkaitan dengan sistem imun. Seseorang bisa lebih gampang terserang infeksi. Misalnya juga kurang zat besi jadi anemia,” ujar Endang.

Baca juga : Temuan Baru, Teh Buah dan Minuman Diet Bikin Gigi Makin Sensitif

Dalam diskusi fortifikasi bersama pakar di kantor Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada Jumat (23/2/2018), Endang mengungkapkan bahwa dampak kelaparan tersembunyi bisa fatal. Jika kekurangan vitamin A misalnya, seseorang bisa mengalami kebutaan mendadak.

Ahmad Sulaeman, pakar gizi dari IPB menambahkan, vitamin berperan dalam sistem imun. Sistem imun yang melemah bisa menyebabkan diabetes mellitus.

Diabetes mellitus muncul karena sel beta pankreas gagal mengolah insulin. Ini merupakan dampak dari kekurangan serotonin yang terkandung dalam vitamin B.  

“Orang dewasa tidak terlihat terkena hidden hunger. Sehari-hari masih bisa beraktivitas seperti biasa. Namun tiba-tiba ada saat dia jongkok, lalu berdiri, malah jatuh. Rupanya dia kekurangan zat besi,” sambung Soekirman, seorang profesor sekaligus direktur Koalisi Fortifikasi Indonesia (KFI).  

Untuk itu, seorang dewasa tidak bisa menganggap remeh asupan mikronutrien dalam tubuh. Mikronutrien bisa ditunjang lewat suplemen, sayuran hijau, kacang-kacangan, daging, dan buah-buahan.

Baca juga : Diet Rendah Karbohidrat atau Rendah Lemak? Studi Bilang Sama Saja

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com