KOMPAS.com -- Sekitar satu abad yang lalu, tulang belulang berusia 10.000 tahun ditemukan di Gua Gough, Somerset. Diberi nama Cheddar Man, dia merupakan satu-satunya yang tersisa setelah Inggris kehilangan hampir seluruh penduduknya.
Cheddar Man kemudian menjadi permulaan masyarakat Inggris modern dan hidup hingga usia 20 tahun. Setidaknya 10 persen dari orang-orang yang berkulit putih di Inggris sekarang merupakan keturunannya.
Dengan status sebagai moyang orang Inggris modern, banyak orang kemudian membayangkan Cheddar Man sebagai pria berkulit putih dan berambut gelap atau tidak jauh berbeda dengan penampakkan mereka sekarang.
Namun, hasil penelitian DNA dari pakar evolusi dan DNA dari Natural History Museum and University berkata lain. Cheddar Man ternyata memiliki kulit “gelap hingga hitam”, rambut hitam yang keriting, dan mata biru.
Baca juga : Berusia 3,6 Juta Tahun, Inilah Kerangka Tertua Nenek Moyang Manusia
Temuan ini menandakan bahwa kulit putih yang kini dimiliki oleh orang Inggris adalah hasil perkembangan yang lebih baru.
Diwawancarai oleh Channel 4 untuk acara The First Brit: Secrets of the 10,000 Year Old Man, Profesor Ian Barnes yang memimpin penelitian berkata bahwa salah satu hal yang paling menarik dari Cheddar Man adalah kombinasi fitur wajah yang tidak menyerupai orang Inggris sekarang.
“Tidak hanya kulit hitam dan mata biru, karena Anda bisa mendapatkan kombinasi itu, tetapi juga bentuk wajahnya. Jadi semua ini bisa dikombinasikan dan membuatnya tidak mirip dengan orang-orang (Inggris) yang Anda lihat sekarang,” ujarnya.
Untuk merekonstruksi penampilan Cheddar Man, Profesor Barnes dan Dr Selina Brace mengambil data DNA dari bubuk tulang hasil mengebor lubang sebesar dua milimeter melalui tulang telinga dalam.
Tengkorak Cheddar Man juga dipindai menjadi bentuk tiga dimensi oleh Alfons dan Adrie Kennis yang ahli dalam membaut rekonstruksi mamalia dan manusia purba. Mereka kemudian menambahkan detail-detail penting dari data DNA selama tiga bulan.
Baca juga : Fosil Baru Mengungkap Wajah Nenek Moyang Manusia dan Kera
“Sangat menyenangkan untuk bisa merekonstruksi manusia yang lebih elegan, bukan Neanderthal yang beralis tebal. Kita juga sangat senang karena Cheddar Man adalah pria yang hidup setelah Zaman Es, dan penasaran seperti apakah wujudnya,” kata Alfons.
Selain penampilannya, data DNA juga mengungkap bahwa Cheddar Man secara genetis termasuk dalam kelompok Pemburu-pengumpul Barat, orang-orang di zaman Mesolitikum yang berasal dari Spanyol, Hungaria, dan Luksemburg.
Nenek moyang Cheddar Man kemungkinan besar bermigrasi ke Eropa dari Timur Tengah setelah Zaman Es.
Menanggapi hasil rekonstruksi ini, Alfons mengatakan, orang-orang biasanya mendefinisikan diri mereka sendiri dari negara asal mereka. Mereka pun berasumsi bahwa nenek moyang mereka menyerupai mereka. Kini, ada riset baru yang menunjukkan bahwa kita dulunya adalah orang yang benar-benar berbeda dengan susunan genetik yang berbeda pula.
“Orang-orang pasti akan terkejut, dan mungkin temuan ini akan membuat para imigran merasa lebih dilibatkan dalam cerita asal-muasal Inggris. Mungkin ini juga saatnya untuk membuang anggapan bahwa Anda harus memiliki tampilan fisik tertentu untuk berasal dari suatu negara. Nyatanya, kita semua imigran,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.