KOMPAS.com -- Sebuah penelitian berjudul Dampak Klinis dan Ekonomi Konsumsi Probiotik terhadap Infeksi Saluran Pernafasan, Proyeksi untuk Kanada yang diterbitkan di PLOS One, pada tahun 2016 menemukan bahwa probiotik dapat mencegah terjadinya infeksi saluran pernapasan.
“Masyarakat gencar membuat probiotik sebagai bagian dari makanan sehari-hari atau sebagai suplemen diet. Fakta bahwa probiotik juga bisa dikonsumsi sebagai pencegahan infeksi saluran pernapasan membuatnya semakin penting untuk dikonsumsi,” kata Gregor Reid, Direktur Pusat Mikrobiologi dan Penelitian Probiotik Kanada di Lawson.
Infeksi saluran pernapasan, termasuk influenza, merupakan jenis infeksi menular yang menyerang sinus, tenggorokan, atau saluran pernapasan.
Baca juga : Benarkah Susu Probiotik Bisa Mengurangi Risiko Komplikasi Kehamilan?
Umumnya, penderita infeksi saluran pernapasan diberikan resep antibiotik untuk ditebus ke apotek. Namun menurut Reid, tindakan itu justru salah karena antibiotik tidak hanya mematikan bakteri penyebab infeksi, tetapi juga menghancurkan bakteri baik.
“Antibiotik mempunyai efek samping yang serius, yakni menghancurkan bakteri yang sebenarnya bermanfaat bagi tubuh manusia,” katanya.
Kelemahan antibiotik inilah yang mampu dijawab lewat pemberian probiotik. Probiotik adalah “mikroorganisme aktif” yang bila disertakan dalam jumlah yang tepat, akan bermanfaat bagi inangnya. Probiotik juga dapat dikonsumsi dalam bentuk produk, misalnya yogurt.
Baca juga : Alami Trauma Pernapasan, Semua Orang Perlu Periksakan Diri
Para peneliti juga berkata bahwa menjadikan probiotik sebagai pencegahan infeksi saluran pernapasan ikut menyumbang efek positif bagi ekonomi.
Dengan mengonsumsi probiotik secara teratur, para peneliti memprediksi bahwa waktu berlangsungnya infeksi bisa dipangkas hingga 2,3 juta hari per tahun. Lalu, pengunaan probiotik juga diharapkan dapat menekan pemakaian antibiotik sebanyak 52.000 hingga 84.000 resep.
Terakhir dan yang paling penting, penderita infeksi saluran pernapasan di Kanada pun akan berkurang antara 330.000 hingga 500.000.
“Jika kita dapat mengurangi beban infeksi saluran pernapasan. Dengan demikian, pasien dan pembayar pajaklah yang diuntungkan,” pungkas Reid.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.