KOMPAS.com –Studi baru menunjukkan bahwa penggunaan kontrasepsi hormonal, seperti pil KB dan Intra Uterine Device (IUD) bisa sedikit meningkatkan risiko kanker payudara.
Temuan ini bukan hal baru sebenarnya. Dua dekade lalu, telah ada penelitian serupa.
Namun, penelitian kali ini tetap bermanfaat sebab riset sebelumnya menggunakan kontrasepsi hormonal versi lama dengan dosis estrogen lebih tinggi dari saat ini.
Riset kali ini dipublikasikan di New England Journal of Medicine.
Penelitian melibatkan sekitar 1,8 juta wanita Denmark usia 15-49 tahun. Dalam rekam medis, mereka tidak pernah didiagnosis mengidap kanker.
Para peneliti menggunakan data registrasi nasioal dalam mengumpulkan informasi tentang resep obat serta diagnosis kanker payudara.
Kontrasepsi hormonal biasanya menggunakan kombinasi hormon estrogen dan progestin, atau hanya progestin. Berdasarkan hasil temuan, semua formulasi hormon tersebut meningkatkan risiko kanker payudara sekitar jumlah yang sama.
Selama periode 11 tahuh, wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal 20 persen lebih berisiko mengembangkan kanker payudara, dibandingkan yang tidak pernah menggunakan kontrasepsi hormonal.
Meski demikian, kemungkinan kanker payudara cukup kecil.
Baca Juga : Mengapa Alat Kontrasepsi Pria Tak Sebanyak Wanita?
Diperkirakan, hanya terdapat 1 kasus ektra kanker payudara dari setiap 7.690 wanita penguna kotrasepsi hormonal.
Lebih jauh, rasionya naik 13 kasus ekstra kanker payudara untuk setiap 100.000 wanita pengguna kontrasepsi hormonal.
David Hunter, profesor epidemologi di Universitas Oxford, dalam editorial di jurnal tersebut mengungkapkan bahwa studi ini "menegaskan bahwa peningkatan risiko, yang pada mulanya dilaporkan pada penggunaan dosis lama dengan dosis lebih tinggi, juga berlaku pada dosis saat ini.
Lebih detail, studi tersebut mengungkap bahwa penggunaan kurang dari satu tahun tidak meningkatkan risiko kemunculan kanker payudara.
Semakin lama digunakan, risiko munculnya kanker payudara semakin besar.