Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Sejak 3,7 Miliar Tahun Lalu, Inilah Moyang Segala Makhluk Bumi

Kompas.com - 15/11/2017, 12:09 WIB
Monika Novena

Penulis

KOMPAS.com — Tim penelti telah menemukan stromatolit langka yang hidup di area situs warisan dunia Tasmania.

Temuan ini menjadi penting bagi dunia sains karena akan membantu mengungkap banyak hal soal planet bumi.

Stromatolit adalah bentuk tertua kehidupan di Bumi. Mereka hidup di Bumi sejak 3,7 miliar tahun yang lalu. Sebelumnya, peneliti hanya menemukan stromatolit berbentuk fosil.

Stromatolit sendiri merupakan mikroorganisme dengan struktur berlapis. Lapisan tersebut terbentuk dari mineral-mineral yang terdapat di dalam air tempat mereka tinggal. Alasan inilah yang membuat stromatolit menjadi media yang baik untuk mempelajari sejarah Bumi. Bentuk stromatolit bermacam-macam, tetapi biasanya menyerupai batu.

Peneliti dari Departemen of Primary Industries, Parks, Water & Environment (DPIPWE) dan Universitas Tasmania membuat penemuan ini selama melakukan survei lahan gambut di area situs warisan dunia Tasmania.

Dr Bernadette Proemse, pakar geokimia dari Universitas Tasmania mengatakan, ini adalah penemuan yang menarik karena selama ini belum pernah ditemukan stromatolit dalam kondisi hidup. Sebelumnya peneliti hanya menemukan stromatolit berbentuk fosil.

Baca Juga: Ilmuwan Klaim Temukan Gigi dari Nenek Moyang Tertua Manusia

"Penemuan ini mengungkapkan ekosistem unik dan tak terduga di sebuah lembah terpencil di negara bagian barat daya," kata Proemse seperti dikutip dari Science Daily, Senin (14/11/2017).

Penemuan ini juga menemukan petunjuk mengapa stromatolit berkembang selama jutaan tahun tapi kemudian menghilang dan hanya terdapat di beberapa tempat saja di belahan bumi ini.

Rupanya stromatolit ditemukan di perairan dengan kadar garam yang tinggi serta mengandung alkalin. Kedua unsur tersebut tentunya tidak ramah bagi organisme lain. Buktinya peneliti menemukan sisa-sisa cangkang mati di sekitar lokasi penemuan stromatolit.

"Lingkungan tersebut tidak mendukung mahluk hidup lain untuk hidup. Jadi Ini bagus karena hanya sedikit mahluk hidup lain yang akan memakan mereka," imbuhnya.

Kini penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah stromatolit dapat ditemukan di tempat lainnya.

Penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal Scientific Reports.

Baca Juga: Jangan Ditanyakan Lagi, Ini Alasan Kera Tidak Berevolusi Jadi Manusia


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau