Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Cuma Anda, Orang Ateis Juga Menganggap Sesamanya Tak Bermoral

Kompas.com - 09/08/2017, 21:06 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

Sumber Guardian

KOMPAS.com -- Anggapan negatif bagi orang ateis oleh orang religius bukan hal baru. Namun, ternyata orang ateis juga lebih mudah berprasangka terhadap sesama orang ateis bila terjadi sesuatu yang buruk.

Hal ini ditemukan oleh para peneliti setelah mereka mewawancarai 3.000 orang dari 13 negara di lima benua berbeda. Negara-negara ini pun sangat beragam, mulai dari yang sangat sekuler, seperti China dan Belanda, hingga yang religius, seperti Uni Arab Emirat, Amerika Serikat, dan India.

Para partisipan diberikan sebuah deskripsi mengenai seorang penjahat fiksi yang menyiksa hewan saat masih anak-anak dan tumbuh menjadi seorang guru yang membunuh dan memutilasi lima orang gelandangan.

(Baca juga: Terungkap, Alasan Orang Cerdas Cenderung Jadi Ateis)

Setelah itu, para peneliti bertanya kepada setengah dari partisipan, berapa kemungkinan pelaku ini adalah seseorang yang religius, dan bertanya kepada sisanya, seberapa mungkin sang pelaku adalah ateis.

Hasilnya, para partisipan dari kedua grup dua kali lipat lebih mungkin untuk berasumsi bahwa pelaku kejahatan adalah seorang ateis.

Dipublikasikan dalam jurnal Nature Human Behaviour, para peneliti yang tersebar di berbagai negara menulis bahwa hasil studi menunjukkan bahwa di seluruh dunia, kepercayaan agama secara intuitif dianggap sebagai penjamin untuk melindungi manusia dari tindakan yang tidak bermoral.

“Oleh karena itu, ateis pun secara luas dianggap lebih berpotensi melakukan tindakan yang tidak bermoral dan berbahaya,” tulis mereka.

Hanya di dua negara sekuler, yakni Finlandia dan New Zealand, para peneliti gagal menemukan bukti adanya stigma sosial terhadap ateisme. Sebaliknya, kecurigaan terhadap orang ateis paling terasa di negara-negara yang paling religius, seperti AS, India, dan UEA.

Kepada Guardian 7 Agustus 2017, Will Gervais, salah satu penulis dan profesor psikologi di University of Kentucky, AS, mengatakan, (kami) sangat mengejutkan karena orang-orang ateis pun memiliki bias anti-ateis.

“Aku menduga bahwa hal ini berasal dari kekuatan norma-norma pro-religius dalam komunitas mereka. Bahkan di tempat-tempat yang sangat sekuler sekalipun, orang-orang masih secara intuitif memegang kepercayaan bahwa agama adalah penjamin moral,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau