Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Anda Harus Pikir Ulang Sebelum Meniup Lilin Ulang Tahun

Kompas.com - 02/08/2017, 15:37 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com -- Setelah membaca artikel ini, Anda mungkin akan berpikir ulang sebelum memutuskan untuk meniup lilin kue ulang. Pasalnya, sebuah studi baru saja mengungkapkan betapa joroknya tindakan tersebut.

Dipublikasikan dalam Journal of Food Research, para peneliti dari Clemson University di Carolina Selatan, AS, menemukan bahwa meniup lilin meningkatkan jumlah bakteri pada kue sebanyak 1.400 persen.

Untuk menguji tingkat kejorokan meniup lilin, para peneliti membuat kue palsu berupa styrofoam yang dilapisi oleh alumunium foil. Para peneliti kemudian membungkus kue dengan frosting dan meletakkan lilin di atasnya.

Para partisipan juga diminta untuk mencium dan memakan sepotong pizza panas yang biasanya dihidangkan di acara ulang tahun untuk menstimulasi produksi air liur sebelum meniup lilin.

Setelah itu, para peneliti mengumpulkan sampel dari alumunium foil dan mengulangi eksperimen ini tiga kali.

Secara rata-rata, meniup lilin ternyata melipatgandakan jumlah bakteri pada frosting menjadi 15 kali lipat jumlah awal. Salah satu partisipan bahkan meningkatkannya menjadi 120 kali lipat.

“Beberapa orang meniup kue dan tidak menularkan bakteri apa pun. Di sisi lain, ada satu atau dua orang yang tidak tahu mengapa menularkan banyak sekali bakteri,” ujar Professor Paul Dawson, pemimpin penelitian, kepada Atlantic 27 Juli 2017.

Namun, Anda tidak perlu paranoid duluan. Pasalnya, bakteri adalah bagian dari kehidupan sehari-hari. Walaupun para peneliti juga menemukan beberapa kuman yang bisa membahayakan kesehatan seperti Streptococcus pneumonia dan Staphylococcus aureus, tetapi jumlahnya tidak cukup banyak untuk dikhawatirkan.

Dawson berkata bahwa meniup lilin bukanlah masalah kesehatan serius. “Sebenarnya, kalau pun Anda melakukan ini 100.000 kali, kemungkinan untuk jatuh sakit sangatlah kecil,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com