Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/04/2017, 21:05 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Manusia Flores atau "The Hobbit" (Homo floresiensis) yang ditemukan fosilnya pada tahun 2003 berasal dari Afrika, bukan hasil evolusi dari manusia Jawa (Homo erectus).

Setidaknya, itulah hasil studi yang dilakukan ilmuwan Australia National University (ANU) dan dipublikasikan di Journal of Human Evolution bulan ini.

Hobbit menuai kontroversi sejak penemuannya. Sejumlah ilmuwan menganggap, jenis itu adalah manusia modern yang mengalami kelainan. Lainnya menganggap manusia setinggi 1,1 meter itu jenis berbeda dan evolusi Homo erectus.

Baca Juga: Menggugat Misteri Si Kerdil Hobbit

Lewat studinya, Debbie Argue dari Sekolah Arkeologi dan Antropologi ANU dan tim menganalisis tengkorak, rahang, gigi, kaki, lengan, dan bahu.

"Kami ingin melihat apakah Homo floresiensis benar-benar turunan dari Homo erectus," kata Argue seperti dikutip Physorg, Jumat (21/4/2017).

"Kami menemukan, jika Anda berusaha menghubungkannya dan melihat kekerabatannya, Anda akan mendapatkan hasil yang tak mendukung hipotesis. Semua tes menyatakan tidak pas," imbuhnya.

Salah satu contohnya, Homo floresiensis punya rahang yang lebih primitif dari Homo erectus. Ia mengatakan, jika Hobbit keturunan manusia Jawa, seharusnya rahangnya lebih modern.

Baca Juga: Sungguh Misterius, "The Hobbit" dari Flores Punah Bersama Hewan Lokal

Mike Lee dari Flinders University dan South Australian Museum yang juga terlibat riset mengatakan, berdasarkan analisisnya, Hobbit ada di posisi yang primitif dalam pohon kekerabatan manusia.

"Kita bisa 99 persen yakin Hobbit tak berkerabat dengan Homo erectus dan 100 yakin bukan Homo sapiens yang mengalami kelainan," ungkapnya.

Baca Juga: Teka-teki The Hobbit dari Flores Terungkap, Dia Bukan Manusia seperti Kita

Lantas, siapa Hobbit? Argue mengatakan, spesies itu adalah jenis baru dan merupakan kerabat Homo habilis, jenis manusia pertama yang ditemukan di Afrika, hidup 1,75 juta tahun lalu.

"Sangat mungkin Homo floresiesnsis berevolusi di Afrika dan bermigrasi, atau leluhurnya keluar dari Afrika lalu berevolusi menjadi Homo floresiensis di suatu tempat," ungkapnya.

Penelitian mengungkap, Hobbit sendiri mungkin punya kerabat dekat. Penelitian yang melibatkan periset Pusat Arkeologi Nasional dan Pusat Survei Geologi mengungkap, manusia itu mungkin sudah berpengetahuan.

Baca Juga: Saudara Manusia Kerdil "The Hobbit" dari Flores Ditemukan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com